Demi Buka Gerai IKEA, Laba HERO Terpangkas 14%

PT Hero Supermarket melaporkan pendapatan perusahaan semester I-2013 naik 15% menjadi Rp 5,55 triliun. Namun laba perusahaan turun 14%.

oleh Syahid Latif diperbarui 30 Jul 2013, 12:03 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2013, 12:03 WIB
hero-121214b.jpg
PT Hero Supermarket Tbk (HERO) melaporkan pendapatan perusahaan paruh pertama 2013 mengalami peningkatan 15% menjadi Rp 5,55 triliun dibandingkan periode sama setahun yang lalu sebesar Rp 4,83 triliun.

Sayangnya laba periode berjalan perusahaan justru turun 14% menjadi Rp 121 miliar dari sebelumnya Rp 140 milair.

Penurunan laba tersebut disebabkan peningkatan biaya tenaga kerja menyusul kenaikan signifikan upah minimu, beban bunga yang lebih itnggi, serta biaya pra-pembukaan toko IKEA baru.

"Di luar biaya pra-pembukaan IKEA, laba periode berjalan adalah 4% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Philipe Broianiago dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/7/2013).

Sepanjang semester I-2013, HERO mengaku telah mengembangkan operasi ritel perseroan dengan membuka 37 gerai baru.

Hingga akhir Juni 2013, perseroan telah mengoperasikan sebanyak 623 toko dengan jumlah karyawan lebih dari 15.700 orang.

Terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Hero mengatakan belum terkena dampak signifikan dari keputusan pemerintah tersebut.

Sementara pembangunan toko IKEA pertama di Indonesia yang berlokasi di Tangerang diharapkan sudah bisa dibuka pada 2014. (Shd/*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya