Saham Arwana Bisa Naik ke Harga Berapa Usai Produksi Bertambah?

Adanya tambahan produksi dari pabrik di Sumatra Selatan diharapkan berdampak positif untuk kinerja PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA).

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Nov 2013, 14:30 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2013, 14:30 WIB
saham-bri-131015b.jpg
PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA), perusahaan yang bergerak di bidang usaha keramik dan material konstruksi ini mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 56% menjadi Rp 179 miliar dari Rp 115 miliar sepanjang kuartal III 2013.

Kenaikan ini didukung dari pertumbuhan pendapatan sebesar 24% menjadi Rp 1,03 tirliun pada kuartal III 2013 yang merupakan 73% dari target tahun 2013.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, pencapaian ini masih sejalan dengan harapan sebelumnya. Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 829 miliar atau 74% dari total pendapatan 2012.

Perseroan akan mendapatkan tambahan produksi dari pabrik keempat yang mulai berproduksi sejak September 2013 di Palembang, Sumatra Selatan. Menurut paparan manajemen, utilisasi pabrik itu diharapkan dapat mencapai 90% pada awal 2014.

"Selama ini, permintaan keramik ARNA di Sumatra dipenuhi oleh pabrik di Jawa. Oleh karena itu, menurut kami, target rasio utilisasi itu akan tercapai karena keramik ARNA telah memiliki penetrasi yang kuat di Sumatra," kata Analis PT Sinarmas Sekuritas Tessa Vania, dalam risetnya yang dikutip pada Kamis (14/11/2013).

Selain itu, dengan semakin dekatnya lokasi pabrik ke konsumen akhir, margin penjualan akan bertambah sekitar 1,5% dengan adanya penghematan biaya transportasi mencapai Rp 3.000/sqm.

Dalam riset ini juga menulis bahwa manajemen meyakini menurunnya permintaan apartemen dan sektor perumahan secara spesifik akan lebih berdampak pada pengembang yang bermain dengan volume besar. Sedangkan keramik ARNA cenderung untuk pembangunan rumah ritel dan renovasi.

Menurut Tessa, kinerja perseroan juga tersandung apresiasi nilai tukar dolar Amerika Serikat. "Biaya produksi yang menggunakan mata uang asing adalah sebesar 48 persen dari total biaya produksi, termasuk biaya penggunaan gas yang mencapai 31 persen," kata Tessa.

Rekomendasi

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, target harga saham ARNA di kisaran Rp 980. Rekomendasi beli untuk saham ARNA. Adapun target harga itu mencerminkan PE 2014 mencapai 25x.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pemegang saham perseroan antara lain Credit Suisse AG Singapore sebesar 24,93%, PT Suprakreasi Eradinamika sebesar 13,89%, HSBC dan UBS AG Singapore masing-masing sebesar 11,74% dan 11,14%. Publik di bawah 5% sebesar 38,29%.

Pada penutupan perdagangan saham sesi satu Jumat (14/11/2013), saham ARNA naik 1,25% ke level Rp 810 per saham dengan nilai transaksi perdagangan saham Rp 2,4 miliar. (Ahm/Igw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya