Liputan6.com, Los Angeles, Amerika Serikat Bintang Eaten Alive, Paul Rosolie kembali menjelaskan keputusannya untuk menjadi makan siang ular anaconda raksasa di program milik Discovery Channel.
Diungkap Rosolie, dirinya ingin menyelamatkan hutan Amazon yang saat ini dirasa banyak mengalami kerusakan akibat tangan manusia. Karena itu, ia pun nekat melakukan aksi berbahaya tersebut agar para penonton televisi mau menolehkan muka dan mengetahui masalah yang sebenarnya.
"Aku melihat sendiri bagaimana hutan Amazon dirusak. Dan tidak berlebihan untuk berkata kalau kita adalah generasi terakhir yang mempunyai kesempatan untuk menyelamatkannya," ungkap Rosolie seperti dikutip dari harian Ace Showbiz, Kamis (13/11/2014).
"Orang-orang perlu tahu tentang apa yang terjadi sebenarnya. Dan cara terbaik untuk mengambil perhatian mereka, adalah dengan menempatkan nyawaku di tubuh ular terbesar yang dimiliki planet Bumi, Anaconda hijau," lanjut Rosolie menambahkan.
Namun, Keberanian Paul Rosolie dalam menjelajahi isi perut anaconda raksasa ternyata tidak berhasil mendapat pemakluman dari PETA. Diungkap oleh petinggi mereka, apa yang Paul Rosolie lakukan bisa menyebabkan si ular kehilangan energi dan terancam mati lemas.
"Anaconda bisa melewati beberapa hari tanpa mengisi perut. Ketika tiba waktunya makan, ular tersebut juga harus mengeluarkan energi yang cukup besar untuk dapat melakukannya secara efektif. Karena itu, kalau hal ini dilakukan dengan sebuah kostum yang memaksa ular itu memuntahkannya, mereka akan meninggalkan ular malang tersebut dalam keadaan kelelahan  serta kehilangan energi yang seharusnya bisa digunakan untuk makan," pungkas PETA.
Advertisement
Rencananya, di luar kontroversi tersebut, Eaten Alive akan mengudara di Discovery Channel pada 7 Desember 2014 mendatang. Saluran ini juga bisa anda saksikan melalui Nexmedia.
(Feb/Ade)
Baca sebelumnya: Penyiar Acara Satwa Ini Akan Ditelan Hidup-hidup oleh Anaconda Raksasa