Tak Ikut Sindrom K-Pop, IM Idol Yakin Eksis

IM Idol yakin bisa eksis karena mengusung konsep bermusik yang berbeda.

oleh Julian Edward diperbarui 17 Nov 2014, 12:10 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2014, 12:10 WIB
Tak Ikut Sindrom K-Pop, IM Idol Yakin Eksis
IM Idol yakin bisa eksis karena mengusung konsep bermusik yang berbeda.

Liputan6.com, Jakarta Era boyband atau girlband di Tanah Air sejatinya telah menurun sejak beberapa tahun lalu. Dari ratusan, kini hanya tersisa beberapa boyband/girlband yang masih aktif. Terakhir, di awal bulan ini girbland 7 Icons membubarkan diri.

Namun, penurunan itu itu tak membuat para personel IM Idol patah arang. Mereka yakin tetap bisa eksis karena mengusung konsep bermusik yang berbeda.

"Mereka kan lebih kiblat ke K-Pop, jadi kalau sudah nggak musim, mereka bisa bubar. Kalau kami mengusung musik Indonesia, ada gaya sendiri," kata Robby Saputra, leader IM Idol di kawasan Kalibata City, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Robby menjelaskan, IM Idol yang terbentuk empat bulan lalu berasal dari lintas komunitas seni. Ada anak band, beatbox sampai model. Mereka dikumpulkan dan diasah agar ciamik di atas panggung.

"Kami saling bagi ide dan pikiran dan akhirnya kami merilis single He to the Law (Hellow)," sahut Robby.

Sebagai idol grup, setiap personel IM Idol dibebaskan untuk memakai kostum yang mepresentasikan karakteer sehari-hari. "Style memang lebih ke karakter masing-masing, diri kita sendiri saja," tutup Robby. (Jul)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya