Jebolan The Voice Rekam Lagu Bertema Kim Jong-un

Penyanyi alumni The Voice, Judith Hill memasukkan referensi film The Interview, termasuk pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un di lagunya.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 05 Jan 2015, 15:40 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2015, 15:40 WIB
Jebolan The Voice Rekam Lagu Bertema Kim Jong-un
Penyanyi alumni The Voice, Judith Hill memasukkan referensi film The Interview, termasuk pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un di lagunya.

Liputan6.com, Los Angeles Ternyata tak hanya pelaku film yang merespon bocornya email Sony Pictures dan film The Interview. Salah satu penyanyi jebolan ajang The Voice, Judith Hill rupanya terinspirasi oleh kasus yang kabarnya melibatkan Korea Utara tersebut dengan membuat sebuah lagu.

Dilansir dari Ace Showbiz, Senin (5/1/2015), melalui lagu berjudul A Love Letter to Kim Jong-un (`Lagu Cinta untuk Kim Jong-un`), alumni musim keempat The Voice itu juga memasukkan berbagai macam referensi film The Interview, termasuk pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Tak sampai di situ, lagu yang telah diunggah oleh laman TMZ itu juga memasukkan nama aktor utama The Interview, James Franco ke dalam liriknya. Bahkan dengan bercanda, ia turut memuji Kim Jong-un sembari mengkritik James Franco.

"Kim Jong-un, James Franco ain't got nothing on you. You're so arresting, and I could wait here 127 hours, it's true / And if this is the end, and then the credits roll / There's only one Oscar, and baby it goes to you," bunyi lirik lagu tersebut. Perlu diketahui, 127 Hours dan This Is the End merupakan dua judul film yang pernah dimainkan oleh James Franco.

Menurut laman Page Six, A Love Letter to Kim Jong-un awalnya direncanakan bertema 'a love song to Franco' (Lagu cinta untuk Franco). Versi aslinya ditulis oleh Judith Hill sendiri dan sempat diajukan kepada Sony sebagai soundtrack The Interview.

The Interview sendiri berpusat pada dua orang jurnalis Amerika yang dikirim ke Korea Utara untuk melakukan aksi pembunuhan terhadap Kim Jong-un. Konon, tema tersebut kabarnya dipercaya sebagai alasan utama di balik pembajakan Sony Pictures.

Sayangnya, A Love Letter to Kim Jong-un tidak hadir dalam film hingga kemudian diubah menjadi 'surat cinta (love letter)' kepada sang pemimpin Korut. Hal itu terjadi setelah adanya serangan dunia maya dalam upaya untuk menengahi perdamaian antara Korea Utara dan AS. (Rul/Feb)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya