Guru Ini Izinkan Siswanya Nonton Film Erotis Fifty Shades of Grey

Seorang guru di Sekolah Tinggi West Virginia mengizinkan siswanya menyaksikan Fifty Shades of Grey.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 17 Mei 2015, 21:00 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2015, 21:00 WIB
Cerita Nonton `Fifty Shades of Grey` di Singapura
Adegan film Fifty Shades of Grey.

Liputan6.com, Los Angeles Dirilisnya Fifty Shades of Grey memang sempat menjadi polemik di hampir seluruh belahan dunia. Terutama, film dewasa bertema erotis itu menyuguhkan banyaknya adegan seks dan bagian tubuh pribadi dua pemain utama secara vulgar.

Dilansir dari Ace Showbiz, Sabtu (16/5/2015), seorang guru di Sekolah Tinggi West Virginia, Amerika Serikat, justru mengizinkan para siswanya menyaksikan Fifty Shades of Grey. Bahkan, sang guru sendiri yang memutarnya secara khusus.

Lantas apa itu BDSM dan benarkah menyehatkan?

Guru wanita tersebut setuju menayangkan film yang dibintangi Dakota Johnson dan Jamie Dornan itu untuk para siswa, setelah ia dibujuk oleh anak-anak didiknya tersebut sebagai penghargaan atas perilaku baik mereka.

Sang guru mengklaim dirinya tak mengetahui seluk beluk film tersebut. Ia bahkan tidak tahu adegan serta cerita apa saja yang terkandung dalam Fifty Shades of Grey.

The Hampshire Review melaporkan bahwa pemutaran film bisa terjadi atas permintaan dari satu kelas yang terdiri dari para siswi SMP maupun SMA. Seorang siswi mengambil kopi DVD film yang rilis sehari sebelum perayaan Valentine 2015 tersebut.

Fifty Shades of GRey mengalahkan rekor pembukaan akhir pekan pertama Twilight.

Kepala Sekolah Tinggi Hampshire, Jeff Woofter sempat memberikan pernyataan yang berbunyi, "Untungnya, seorang kepala asisten berjalan melewati dan melihat apa yang mereka lakukan."

Lebih lanjut, Jeff Woofter mengatakan bahwa filmnya telah diputar selama 10 menit sebelum akhirnya dihentikan. Beruntung, belum ada adegan seksual secara eksplisit yang terpampang sebelum para siswa dibubarkan.

Hingga kini belum ada rilis resmi dari studio Universal Pictures terkait sekuel Fifty Shades of Grey.

Hingga kini, masih belum jelas apakah pihak siswa atau sang guru yang akan mendapat hukuman. Pihak sekolah sendiri memang tidak memberi kebijakan kepada para siswa untuk menyaksikan film selama jam pelajaran berlangsung, tanpa memandang penilaian.

Woofter juga turut mengatakan kepada pihak surat kabar, "Saya akan mengatakan itu adalah kurangnya hukuman yang ekstrim dari guru lain yang sangat mampu. Guru tersebut tidak melakukan pemeriksaan latar belakang film itu atau bahkan bertanya tentangnya."

Fifty Shades of Grey sendiri merupakan film adaptasi novel erotis karya E.L. James. Dua buah sekuel yang juga ditulis James, Fifty Shades Darker dan Fifty Shades Freed, masing-masing direncanakan tiba pada Februari 2017 dan 2018. Teaser trailer pertama Fifty Shades Darker telah ditayangkan pada 30 April 2015. (Rul/Adt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya