Inggrid Kansil Komentari Setahun Pemerintahan Jokowi

Inggrid menilai sektor ekonomi di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memberikan titik terang.

oleh Aditia Saputra diperbarui 21 Okt 2015, 07:00 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2015, 07:00 WIB
Inggrid Kansil

Liputan6.com, Jakarta Mantan anggota DPR yang juga artis Inggrid Kansil ikut berpendapat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla. Inggrid menilai sektor ekonomi di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memberikan titik terang, meski sudah empat kebijakan ekonomi dikeluarkan. Menurutnya, pemerintahan Presiden Jokowi harus lebih fokus pada kebijakan ekonomi makro yang menyentuh langsung sektor riil. 


“Baru paket ke-4 ada kebijakan yang langsung menyentuh sektor riil, yaitu memberikan KUR (Kredit Usaha Rakyat) bagi pelaku usaha kelompok maupun perorangan dengan penurunan suku bunga 22% menjadi 12%,” kata Inggrid Kansil kepada wartawan Selasa (20/10/2015).

Inggrid melanjutkan, perekonomian yang berjalan langsam berdampak pada daya beli masyarakat yang kian menurun. Bahkan, dirinya meminta agar suku bunga diturunkan.

"Pemerintah seharusnya berani menurunkan suku bunga Bank Indonesia, sehingga para pengusaha berani menurunkan investasinya pada sektor riil," katanya.



"Dalam 9 bulan terakhir, suku bunga Bank Indonesia pada posisi 7,5%. Sebaiknya, ketika dolar perlahan turun, suku bunga harus dipertimbangkan untuk turun juga. Pemerintah dapat memberikan rekomendasi ini pada Bank Indonesia," ujar istri politisi Partai Demokrat Syarief Hasan ini.

Inggrid Kansil peduli kain tradisional



Sementara terkait KUR, Inggrid berharap adanya mekanisme penyaluran dan akses yang jelas. KUR kali ini, menurutnya, ditekankan pada pelaku usaha individu untuk dapat mengakses KUR. "Jangan samapai budget untuk KUR tidak mampu diserap maksimal oleh masyarakat," ujarnya.



"Di bawah kepemerintahan Jokowi, masyarakat masih menantikan kebijakan yang menyetuh sektor rill. Ini PR besar dan evaluasi bagi tubuh pemerintahan saat ini," pungkas Ketua Umum Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya