Film yang Dianggap Gagal Ini Justru Diputar di 20 Negara

Film Ketika Mas Gagah Pergi hanya mendapatkan slot dan waktu terbatas untuk penayangannya, justru diputar di 20 negara.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 11 Mar 2016, 18:20 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2016, 18:20 WIB
Film yang Dianggap Gagal Ini Justru Diputar di 20 Negara
Film Ketika Mas Gagah Pergi hanya mendapatkan slot dan waktu terbatas untuk penayangannya, justru diputar di 20 negara.

Liputan6.com, Jakarta - Gaung film 'Ketika Mas Gagah Pergi' (KMGP) di bioskop Indonesia memang tak sebesar 'Comic 8 : Part 2', yang dalam seminggu penayangannya sukses meraup sejuta penonton. Keterbatasan layar serta durasi penayangan di bioskop juga ikut mendorong gagalnya film yang digarap sutradara Firmansyah di Tanah Air.

"Kita cuma dapat 68 layar dari jumlah bioskop yang ada di Indonesia," curhat Helvy Tiana Rosa selaku produser dan penulis KGMP saat ditemui di CGV Blitz Megaplex, Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2016).

Aktris cantik Wulan Guritno usai konferensi pers premiere film Ketika Mas Gagah Pergi di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Meski begitu, animo penonton untuk menyaksikan film yang dibintangi oleh Hamas Syahid Izzuddin, Aquino Umar, Epi Kusnandar, Mathias Muchus, Nungky Kususmastuti, Wulan Guritno lain-lain sama sekali tak menyusut.

Setelah turun layar, film 'KMGP' justru mendapat permintaan dari dalam dan luar negeri untuk kembali ditayangkan.

"Kita dapat permintaan untuk menayangkan lagi KGMP di Indonesia saja sampai 100 kota," ia menjelaskan.

Izzah Ajrina usai konferensi pers premiere film Ketika Mas Gagah Pergi di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Yang mengharukan, film yang dana pembuatan dan promosinya dihasilkan dari hasil 'patungan' ini, juga mendapat respon dari komunitas mahasiswa Muslim dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tersebar di banyak negara.

"Bulan Mei nanti kita akan bawa film KMGP keliling ke 20 negara. Diantaranya nanti ke Hong Kong, Mesir dan berbagai negara lainnya. Alhamdulillah, mereka menyambut baik sekali film ini," ia mengungkapkan.

Selain itu, film yang diangkat dari novel karya Helvy Tiana Rosa itu kembali ke layar bioskop. "Atas permintaan banyak pihak, kami akhirnya menayangkan film Ketika Mas Gagah Pergi lagi. Kita akan nobar di Jakarta selama tiga hari," ucap Helvy Tiana Rosa, yang juga kakak kandung penulis Asma Nadia ini.

Para pemain usai konferensi pers premiere film Ketika Mas Gagah Pergi di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Penayangan kembali film yang dibuat dari hasil 'patungan' ini bertepatan dengan penyelenggaraan KGMP Week yang digelar di CGV Blitz Megaplex, Grand Indonesia, mulai 11-13 Maret 2016.

"Ini kesempatan bagi yang belum menyaksikan film KMGP untuk hadir dan nonton bareng sutradara, penulis naskah dan para bintangnya," ia menjelaskan.

Untuk menyaksikan film KGMP, tim rumah produksi sudah menyediakan jadwal yang tertera sebagai berikut :
Jumat (13.30, 17.05 dan 19.00 WIB), Sabtu (11.30, 13.45 dan 16.00 WIB) dan Minggu (10.30, 16.15 dan 18.30 WIB) dengan HTM senilai Rp 60.000.

Komedian Epy Kusnandar usai konferensi pers premiere film Ketika Mas Gagah Pergi di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

KMGP berkisah tentang cinta yang mengubah Gagah –pemuda tampan, pintar & disukai banyak orang— menjadi lebih dekat dengan Allah, lebih baik, lebih peduli pada sesama dan lingkungan. Tapi perubahan ini membuat adiknya, Gita, gadis gaul, tomboy dan cuek, marah dan merasa terasing.

(Gie/Des)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya