Liputan6.com, Jakarta - Penantian grup band PopOut untuk memiliki album perdana akhirnya terwujud. Band beraliran elektronik pop rock ini secara resmi merilis debut album mereka yang berjudul Heartbreaker.
PopOut yang kini beranggotakan Massto Sidhartha (vokal), Gorgha Pasaribu (synthesizer), Andi Haq (gitar), dan Sevri Heyho (drum) ini, menceritakan soal proses pengerjaan album baru tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Proses pengerjaan materi lagu yang ada di album ini berlangsung selama kurang lebih satu tahun. Selain itu, beragam tantangan pun dihadapi oleh band yang berada di naungan label indie asal Perancis, Ateliers 79 ini.
Salah satunya adalah kepergian dari Ario Bayu Putro pada tahun 2015 lalu. Ario Bayu tak lain adalah salah satu pengisi formasi awal band PopOut bersama Massto.
"Albumnya kita bikin nyicil sampai setahunlah. Ketika sudah jadi proses mixing cuma sebulan. Begitu launching single pertama tahun lalu serentak di radio dan di hari yang sama, Ario meninggal. Baru setahun kemudian, kita bisa launching full albumnya," ucap Massto Sidharta saat berbincang dalam peluncuran album PopOut di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (11/5/2016) malam.
Hasilnya, sebanyak 12 lagu pun tercipta dengan single utama berjudul "Perangi Diri". Tiga judul lagu di antaranya dibuat dalam bahasa Inggris. Tema percintaan masih mendominasi lirik-lirik lagu PopOut.
Namun, isu-isu sosial yang terjadi saat ini juga tak ketinggalan menjadi bahasan menarik di album Heartbreaker. Seperti yang ditunjukkan lewat lagu berjudul "Fasilitasi" yang menyentil kurang memadainya pelayanan fasilitas umum.
"Mostly, lagunya tentang cinta cowok ke cewek. Tapi ada lagu judulnya "Fasilitasi" itu tentang transportasi umum, sama motor naik trotoar. Di bagian reff-nya ada lirik, 'Beri kami sesuai dengan yang kami bayar,' maksudnya kita sudah bayar tapi enggak dapat fasilitas oke," lanjut adik dari Bimbim Slank tersebut.
Sederet nama musisi hebat juga turut andil dalam proses pembuatan album ini. Kebanyakan adalah teman-teman lama dari komunitas Jalan Potlot. Sebut saja Anda Perdana (Matajiwa), Ezra Simanjuntak (ZiFactor), sampai Njet dan Boris (The Flowers).