Liputan6.com, Jakarta Kematian Angeline sampai dibuatkan film. Salah satu bintangnya Kinaryosih mengharapkan para orangtua dapat mengambil pelajaran dari kasus kematian Angeline yang sangat tidak wajar. Dalam film ini, Kinaryosih mengaku tidak mudah untuk memerankan sosok Samidah, ibu kandung Angeline.
Untuk dapat menghayati perannya ini, Kinaryosih pun harus melakukan observasi dan bertemu dengan Samidah.
Advertisement
"Saat bertemu dengan Ibu Samidah, emosi saya terpancing. Kok ada ya orang yang tega menghabisi nyawa anak kecil yang tidak berdosa itu dengan cara yang sadis. Saya sampai speechless," kata Kinaryosih di sela-sela acara buka puasa bersama dan bagi-bagi takjil di perempatan lampu merah Juanda, Depok, baru-baru ini.
Selain bertemu dengan Ibu Samidah, Kinaryosih juga berdiskusi dengan produser dan sutradara, serta pihak-pihak yang dapat memberikan masukan dalam film tersebut.
Diungkapkannya, film ini sekitar 80 persen dipenuhi dengan air mata. Ia tidak dapat membayangkan perasaan seorang ibu yang terpisah selama bertahun-tahun dengan anaknya, namun dikemudian hari bertemu kembali dengan anaknya yang sudah tidak bernyawa.
"Akhir cerita yang tragis dan sangat memilukan,” ujarnya.
Ia pun berharap, film Untuk Angeline ini menjadi peringatan keras bagi seluruh keluarga, khususnya para orangtua untuk lebih menyayangi dan menjaga anak-anak mereka.
Film Untuk Angeline rencananya akan tayang perdana serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 21 Juli 2016.