Ini Rahasia Kompak Band The Rain

Liputan6.com, Jakarta Tak terasa, band The Rain kini sudah berusia 15 tahun. Bisa bertahan selama belasan tahun bukan hal yang mudah. Lantas, apa rahasia band yang beranggotakan Indra Prasta, Iwan Tanda, Ipul Bahri dan Aang Anggoro ini bisa bertahan?

"Ya, salah satu yang bikin kami awet itu karena, buat kami, popularitas itu hanya dampak. Kalau cuma mengejar popularitas, mungkin 10 tahun lalu kami sudah bubar," kata Indra Prasta, di acara launching album terbaru The Rain berjudul Jabat Erat di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2016).

The Rain muncul dan memperkenalkan diri dengan suguhan musik pop dengan lagu mellow pada 2003. Lagu-lagu The Rain seperti Dengar Bisikku dan Jangan Pergi, cukup sukses kala itu.

Pada 2012 lewat album Jingga Senja dan Deru Hujan, Indra dkk sedikit mengubah musiknya dan tak lagi terlalu mellow. Namun yang mengejutkan adalah lagu Terlatih Patah Hati pada 2013, proyek kolaborasi The Rain bareng Endank Soekamti. Lewat lagu tersebut, band asal Yogyakarta ini kembali berkibar.

Meski mengakui sempat mengalami masa-masa sulit, namun The Rain membuktikan diri tetap bisa bertahan. Selain tak terlalu mementingkan popularitas, The Rain juga tak mau terkenal dengan cara yang instan, seperti membuat gosip dan semacamnya.

"Kemarin, The Rain sempat tenggelam. Tapi, untungnya, karena kami enggak terlalu mementingkan popularitas, enggak pernah mau diajakin bikin gosip. Akhirnya ya sudah, kami dikenal lewat karya saja," sambung Indra.

Dengan begitu, The Rain merasa wajar jika tak dikenal oleh banyak masyarakaat saat ini.

"Cuma, memang, ada konsekuensinya. Ada orang yang memang suka infotainment dan ikuti musik Indonesia seadanya, mereka tahu lagu The Rain, tapi enggak tahu band-nya yang mana," tutur Indra.