Liputan6.com, Jakarta Kesuksesan film #66 yang meraih penghargaan internasional diharapkan bisa diterima oleh penonton di Tanah Air. Namun menurut Asun Mawardi sang produser, sutradara sekaligus pemain, bukan hanya bisa diterima, tapi ada misi penting lainnya dari film #66 ini.
"Saya merasa kita semua punya visi misi yang sama yaitu, membawa nama Indonesia ke dunia internasional melalui film. Saya juga berharap film Indonesia dapat maju terus dan masyarakat dapat memberi dukungannya dengan menonton film ini," ujar Asun saat dijumpai di kantornya di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur baru-baru ini.
Advertisement
Film #66 tercatat meraih lima penghargaan internasional. Keberhasilan #66 seperti apa yang sudah ditorehkan film nasional lainnya seperti The Raid, Ada Apa Dengan Cinta 2, Laskar Pelangi, dan film" lain nya. Hal ini membuktikan bahwa karya anak bangsa bisa bersaing dengan film produksi luar jika digarap dengan serius.
Baca Juga
"Jika sebuah film kita buat dengan hati, maka film itu akan mendapat apresiasi, selain itu membuktikan bahwa kita mampu untuk bersaing dengan film-film luar," tambah Asun.
Kedepan Asun berharap Film #66 bisa diterima penonton di Tanah Air, khususnya bagi penggemar film action. "Saya buat film ini agar genre action di Indonesia semakin banyak lagi. Dengan harapan, film ini bisa dinikmati bagi pecintanya," tutup Asun.
#66 berkisah tentang seorang pembunuh bayaran yang ditugaskan membunuh seorang informan polisi untuk melindungi sebuah organisasi kriminal, tetapi Ia kabur dengan uang bayarannya ke luar kota, tanpa menyelesaikan tugasnya. Karena dia ingin meninggalkan kehidupan kriminalnya.
Â
Sang pembunuh bayaran berusaha berdamai dengan masa lalunya, namun ia malah terperangkap lagi di dunia kriminal. Sang pembunuh sadis itu dihadapkan pada pilihan untuk tetap loyal dengan pekerjaannya atau melindungi keluarganya. Film yang dibintangi Donita, Fandy Christian dan Asun Mawardi ini tayang di bioskop mulai 17 November 2016.