Bulan Terbelah di Langit Amerika 2 Direspons Positif Ulama

Liputan6.com, Jakarta Hadirnya film Bulan Terbelah di Langit Amerika 2 (BTDLA2) tak hanya dinanti oleh para pencinta film Indonesia saja. Ulama besar, KH Salahuddin Wahid menantikan film yang diangkat dari novel karya Hanum Rais ini. Menurut adik Presiden RI Abdurahman Wahid ini, tema yang diangkat film ini sangat menarik.

"Saya berharap, penulisnya (Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra) nantinya bisa hadir di Ponpes Tebu Ireng. Bicara soal tema ini agar para santri juga bisa memahami dan melihat plus memiliki semangat untuk menjadi pendakwah yang luar biasa bersemangat seperti yang dilakukan oleh Ceng Ho, menginisiasi lahirnya peradaban muslim di Amerika," ujar Gus Solah sapaannya, dalam keterangannya kepada Liputan6.com, Kamis (10/11/2016).

Salahuddin Wahid juga senang, karena hadirnya film BTDLA 2 akan membawa semangat bagi para santri.

"Di samping memberi spirit sebuah perjalanan dakwah yang dilakukan oleh Laksamana Cheng Ho ke Amerika berabad silam, tentunya film ini akan memberi wawasan bagaimana Islam berkembang di Amerika," kata dia.

Pengurus Pesantren Tebu Ireng ini menambahkan, "Yah, memang hingga hari ini Islam berkembang dengan sangat baik di Amerika.” 

Mendapatkan respons yang positif dari kyai yang akrab di panggil Gus Sholah, pemeran tokoh Rangga dalam film BTDLA 2, Abimana Aryasatya mengaku senang.

"Alhamdulillah, tentu gue senenglah kerja kita bersama ini diapresiasi dengan baik. Secara general, kami sebagai pelaku industri perfilman, khususnya aktor, tentu senang kalau karya yang kami hasilkan bareng disambut baik semua kalangan, apalagi Gus Sholah secara pribadi,” ungkapnya.

Rasa senang dan haru juga disampaikan oleh penulis novel BTDLA 2, Hanum Rais, setelah Gus Sholah memberikan apresiasi yang positif. ” Terima kasih Gus, Gus sholah memang pernah nonton 99 Cahaya dan Bulan Terbelah di Langit Amerika. Beliau memang sangat apresiatif dan sangat mendukung, bahkan kerap memberikan semangat kepada kami," kata Hanum.

Ia menambahkan, "Tapi sayang, saya belum bisa memenuhi undangan beliau. Jika saya sedang tidak hamil atau nantinya menyusui, saya berharap mungkin Insya Allah bisa diagendakan. Terima kasih, Gus."