Berita Hoax soal Pembunuhan Chester Bennington Bertebaran

Berita hoax ini langsung menyulut munculnya teori konspirasi tentang kematian Chester Bennington.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 24 Jul 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2017, 13:30 WIB
Chester Bennington
Berita hoax ini langsung menyulut munculnya teori konspirasi tentang kematian Chester Bennington.

Liputan6.com, Los Angeles - Berita kematian vokalis Linkin Park, Chester Bennington, belum genap seminggu. Namun, orang-orang tak bertanggung jawab yang memanfaatkan rasa duka ini sudah mulai bermunculan.

Setelah akun Twitter istri Chester Bennington diretas, kini muncul berita hoax yang menyebutkan bahwa pelantun "Numb" itu tewas dibunuh. Bahkan berita bohong tersebut menjadi viral dan tersebar secara luas.

Dilansir dari Mirror, Senin (24/7/2017), layaknya berita betulan, artikel yang dimuat secara online tersebut dilengkapi dengan pernyataan dari petugas kepolisian yang menyebutkan soal pembunuhan Chester Bennington.

"Penyidik kini sedang memeriksa apakah Chester Bennington dibunuh, dan tempat kematiannya diatur seperti kejadian bunuh diri. Polisi telah membentuk tim investigator yang tak ingin menghapus adanya kemungkinan tentang peristiwa pembunuhan," begitu isi pernyataan polisi dalam artikel tersebut.

Pernyataan polisi lain dalam artikel ini juga tak kalah bombastis, "Kami yakin ia telah dibunuh, kami tinggal menemukan siapa pelakunya."

Padahal, sudah ada keterangan resmi dari pihak koroner kepolisian Los Angeles bahwa Chester Bennington meninggal karena bunuh diri. Namun berita ini ternyata dipercaya oleh banyak orang. Bahkan artikelnya telah dibagikan sebanyak lebih dari 780 ribu kali.

Berita palsu yang awalnya dimuat di yournewswire.com pada 21 Juli ini, langsung menyulut munculnya teori konspirasi tentang kematian Chester Bennington.

Tak sedikit yang mempertanyakan, mengapa Chester Bennington meninggal dunia tepat di hari ultah sang sahabat, vokalis Audioslave dan Soundgarden, Chris Cornell. Seperti diketahui, Chris Cornell meninggal pada Mei lalu juga karena gantung diri.

Sementara itu, media yang memuat artikel ini dikenal karena kerap memuat berita bohong atau berita lain yang telah dipelintir. Salah satunya adalah soal berita pembunuhan anak kecil di Arab Saudi yang direkayasa hingga seakan-akan berhubungan dengan gerakan hak asasi kulit hitam "Black Lives Matter".

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya