Jadi Saksi Kasus Nikita Mirzani, Uus Siapkan Bukti

Seperti Nikita Mirzani, Uus juga pernah menjadi korban manipulasi tweet di media sosial.

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 24 Okt 2017, 15:20 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2017, 15:20 WIB
Uus
Komika Uus mendatangi Polda Metro Jaya untuk menjadi saksi dalam kasus twit kontroversial Nikita Mirzani. (Herman Zakharia/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Komika Rizki Firdaus alias Uus memenuhi panggilan kepolisian sebagai saksi dalam kasus tweet kontroversial Nikita Mirzani yang diduga melecehkan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo. Uus hadir didampingi kuasa hukum Nikita, Aulia Fahmi, Selasa (24/10/2017).

Kepada pers, Uus sempat menyapa dan menyampaikan maksud kedatangannya tersebut. Ia mengatakan sudah menyiapkan beberapa bukti untuk kesaksiannya tersebut.

Aktris Nikita Mirzani bersama kuasa hukumnya saat tiba di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/10/2017). Nikita Mirzani menjalani pemeriksaan sebagai saksi korban terkait kasus Sam Aliano. (Liputan6.com/ Herman Zakharia)

"Paling tweet-nya Nikita yang kemarin, screen shoot aja. Beberapa sih, gue bawa yang punya gue juga (screen capture tweet-nya)," kata Uus sebelum menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya. 

Selain tangkapan layar soal tweet-nya dan Nikita Mirzani, Uus juga membawa tangkapan layar dari salah satu akun penyebar isu tersebut di Facebook.

"Ada beberapa akun di Facebook yang nyebarin, ada yang gue capture juga. Siapa tahu pelakunya satu rombongan," kata bintang sinetron 3 Semprulll Mengejar Surga tersebut.

Komika Uus mendatangi Polda Metro Jaya untuk menjadi saksi dalam kasus twit kontroversial Nikita Mirzani. (Herman Zakharia/Liputan6.com)

Uus bersedia menjadi saksi bagi Nikita Mirzani karena merasa senasib dengan artis kontroversial tersebut. Seperti diketahui, Uus sempat menjadi salah satu korban manipulasi twit di media sosial.

Di media sosial, tersebar sebuah foto tangkapan layar soal twit Nikita Mirzani di akun Twitter pribadinya. Dalam foto tersebut, Nikita Mirzani menulis kalimat berunsur pelecehan yang tertuju kepada Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo dan tragedi G30S/PKI.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya