Liputan6.com, Jakarta Selain adegan menyeramkan, film horor juga identik dengan lagu-lagu pengiring yang membuat merinding. Lagu-lagu itu sering digunakan sebagai penanda datangnya setan.
Baca Juga
Advertisement
Secara tidak langsung, beberapa lagu ini "dikeramatkan" setelah filmnya lahir. Alasannya, tak hanya akan membuat adegan menakutkan, beberapa dari lagu tersebut juga entah kenapa memiliki legenda yang ternyata jauh lebih menyeramkan dibanding filmnya sendiri.
Alhasil, tak hanya membuat orang pikir-pikir untuk membuat lagu-lagu tersebut menjadi nada dering ponsel, menyanyikannya saat sedang sendiri pun sepertinya akan membutuhkan nyali yang cukup besar.
Apa saja lagu yang dianggap sebagai pemanggil hantu?
Jelangkung
Tahun 1980-an dianggap sebagai puncak kesuksesan perfilman horor di Indonesia. Setelah mengalami tidur panjang dengan waktu yang cukup lama, gairah film Horor Indonesia kembali bangkit pada 2001.
Dibintangi oleh aktor-aktor Tanah Air seperti Winky Wiryawan dan Harry Pantja, film Jelangkung bercerita mengenai empat pemuda yang gemar mencari kejadian supranatural di tempat-tempat yang angker.
Putus asa karena tak pernah menemukan apa pun, mereka akhirnya berangkat ke Angkerbatu dan mendapatkan teror mengerikan setelah melakukan sebuah ritual terlarang di sana. Mimpi buruk pun terus menghantui mereka.
Kesuksesan Jelangkung membuat film ini pun dibuat versi baru Jailangkung (film 2017). Film ini dimainkan oleh Jefri Nichol dan Amanda Rawles.
Di film ini, ada lagu yang telah sangat dikenal dengan baik oleh rakyat Indonesia. Banyak yang percaya, saat menyanyikan lagu ini, hantu akan datang dan masuk ke dalam boneka jelangkung.Â
Jelangkung jelangsat. Di sini ada pesta. Pesta kecil-kecilan. Jelangkung jelangsat. Datang tidak diundang. Pergi tidak diantar.Â
Advertisement
Lingsir Wengi
Film Kuntilanak 1 dan Kuntilanak 2 disutradarai oleh Rizal Mantovani, serta dibintangi oleh Julie Estell yang berperan Samantha. Selain itu, masih ada Evan Sander yang memerankan Agung, kekasih Samantha. Kuntilanak 1 dirilis 2006 silam, menceritakan tentang Samantha punya kemampuan magis untuk memanggil kuntilanak yang akan menurut untuk disuruh melakukan apa pun.
Di Kuntilanak 2 yang rilis 2007 silam, Sam (Julie Estelle) berusaha menghilangkan sisi gelapnya yang semakin kuat dengan adanya "penamping" Kuntilanak. Jati diri tersebut berhasrat untuk membunuh sebanyak mungkin orang-orang dengan memanggil Kuntilanak.
Film ini sangat lekat dengan lagu "Lingsir Wengi". Padahal, lagu ini awalnya merupakan lagu yang dibuat aslinya dibuat oleh Sunan Kalijaga untuk mengajarkan orang menolak bala. Sebagian orang menyebutnya, sebagai lagu untuk menolak makhluk halus.
Lingsir wengi. Sepi durung biso nendro. Kagodho mring wewayang. Kang ngreridhu ati
Kini, lagu ini justru dipandang sebaliknya, dianggap untuk memanggil kuntilanak. Apalagi, setelah lagu ini makin populer berkat film Kuntilanak.
Â
Boneka Abdi
Film Danur, diangkat dari novel populer berjudul sama yang ditulis Risa Saraswati. Kisahnya bersama teman-temannya yang notabene bukan manusia. Mereka adalah William, Jansen, dan Peter. Selain ketiga anak tersebut, terdapat juga satu hantu jahat yang selalu berseteru dengan mereka, yakni Asih.
Ceritanya bermula saat Risa ulang tahunnya yang ke-8, berdoa agar dirinya memiliki teman. Tepat setelah ia meniup lilin di kue ulang tahunnya, keanehan-keanehan mulai terjadi. Risa kecil bertemu tiga anak laki-laki Belanda yang sedang bermain petak umpet di lemari neneknya. Mereka adalah Peter, William, dan Janshen. Ketiga teman barunya itu bukanlah seorang manusia, melainkan hantu.
Teror dimulai saat Asih muncul. Risa yang memiliki seorang adik bernama Riri, ternyata dibawa ke dunia mereka. Semua itu terjadi karena Riri menyangka Asih adalah pengasuhnya.
Di film ini, tentu saja ada lagu yang membuat merinding saat mendengarnya, "Boneka Abdi". Kali ini, lagunya dinyanyikan dalam bahasa Sunda, sebenarnya merupakan lagu anak-anak. Namun saat dinyanyikan di film ini, suasananya langsung berubah. Ketika Asih menyanyikannya.
Abdi teh ayeuna gaduh hiji boneka. Teu kinten saena sareng lucunaKu abdi di erokan, erokna sae pisan. Cing mangga tingali boneka abdi
Advertisement
Nina Bobo
Film yang disutradarai oleh Jose Purnomo ini diharapkan akan memberi warna baru melalui kisah hantu yang berfokus pada seorang anak kecil penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Film ini dirilis 2014 silam, mengambil inspirasi dari lagu anak-anak "Nina Bobo".
Diceritakan, pada lima tahun lalu, terjadi sebuah pembantaian gaib yang membunuh satu keluarga di sebuah rumah mewah. Berbeda dengan nasib ayah ibu dan kakak perempuannya yang mati terbunuh, seorang anak kecil bernama Ryan (Firman Ferdiansyah) berhasil selamat.
Sayangnya, tak hanya menderita trauma berat, kondisi mental Ryan perlahan-lahan semakin labil sehingga menarik minat Karina (Revalina S Temat), psikiater yang sedang mengambil tesis S2 untuk mencoba menanganinya.
Namun, semuanya berubah menjadi mengerikan ketika sebuah fakta terungkap. Semua masalahnya berasal dari lagu "Nina Bobo" yang dianggap menyimpan misteri. Lagu ini juga dianggap bisa memanggil hantu anak Belanda yang pernah tinggal di Indonesia.
Nina bobo oh nina bobo. Kalau tidak bobo digigit nyamuk. Nina bobo oh nina bobo. Kalau tidak bobo digigit nyamuk