Di XYZ Day 2018, Raditya Dika Ungkap Komedi Berasal dari Kekesalan

Raditya Dika yang juga seorang Komika sukses menutup acara dengan gelak tawa.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Apr 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2018, 20:00 WIB
XYZ DAY 2018-Raditya Dika
Konten Kreator Raditya Dika menjadi pembicara selama XYZ DAY 2018 di Jakarta, Rabu (25/4). Acara ini bertujuan memberikan insight yang lebih mendalam tentang generasi X, Y, dan Z dari para ahli di bidangnya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Raditya Dika menjadi salah satu yang mengisi acara XYZ Day 2018. Sesi ngobrol dan diskusi yang digagas KapanLagi Youniverse (KLY) ini diisi oleh Raditya Dika dengan tema Comedy is Funny Bussines. Raditya Dika yang juga seorang Komika sukses menutup acara dengan gelak tawa. 

Dalam salah satu tanya jawab, pria yang memulai karir di dunia komedi sebagai blogger ini mengungkap fakta yang tak diketahui banyak orang sebelumnya. Justru kelucuan Raditya Dika dalam berkomedi tumbuh ketika dirinya sedang kesal.

"Komedian itu mereka gampang kesal sebenarnya. Makanya kalau lagi stand up atau bikin komedi di YouTube, sebenarnya bikin dari keresahan, kegelisahan, kekesalan gue. Pas Malam Minggu Miko gue bahkan lagi kesal-kesalnya," kata Raditya Dika saat ditemui  di The Hall Senayan City, Jakarta Pusat, Rabu (25/4/2018).

 

Pengalaman

XYZ DAY 2018-Raditya Dika
Konten Kreator Raditya Dika menjadi pembicara selama XYZ DAY 2018 di Jakarta, Rabu (25/4). Acara ini bertujuan memberikan insight yang lebih mendalam tentang generasi X, Y, dan Z dari para ahli di bidangnya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pria yang dalam waktu dekat akan mengakhiri masa lajangnya ini menambahkan, "Setiap stand up isi komedi misal lagi di bioskop gue kesel, itu yang gue jadiin bahan komedi. Jadi komedian itu jangan lucu, tapi banyakin kesel," ucapnya.

 

Bahan Lelucon

Dalam berkomedi Raditya Dika identik menjadikan dirinya sebagai bahan lelucon. Ketimbang menjadikan orang lain obyek tertawaan dan ada yang tersinggung, ia sengaja memilih menggunakan kisah pribadi. 

"Komedi itu butuh obyek penderita, jadikan diri kita sebagai obyeknya. Kalau gue bikin diri gue nggak punya pacar, lucu kan. Kalau gue punya pacar, yang gue bicarakan masalahnya," pungkasnya.

Reporter: Abbas/Kapanlagi.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya