Liputan6.com, Jakarta Para wanita cantik yang tergabung dalam finalis Puteri Muslimah Asia 2018 mulai berkumpul di Jakarta guna menyambut malam final pemilihan Puteri Muslimah Asia pada 8 Mei 2018 mendatang.
Salah satu agenda dari rangkaian kegiatan mereka adalah mengunjungi Masjid Istiqlal Jakarta. Sebanyak 16 Puteri Muslimah tiba di area masjid pada Kamis (3/5/2018) sore, wajah antusias para finalis langsung terlihat.
Sebagian besar dari mereka adalah perwakilan dari beberapa negara Asia seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Timor Leste, dan Turki yang belum pernah sekalipun mengunjungi Masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Advertisement
Tempat pertama yang dikunjungi para finalis Puteri Muslimah 2018 adalah bagian utama masjid. Di situ, Abu Hurairah Abdul Salam selaku kepala Protokol Masjid Istiqlal menjelaskan tentang sejarah pembangunan masjid. Sesi tanya jawab pun terjadi.
Baca Juga
12 Pilar
Salah satu finalis asal Malaysia penasaran tentang arti 12 pilar yang terdapat di ruangan utama Masjid. Abu Hurairah menjelaskan jika makna 12 pilar tersebut berlandaskan tanggal kelahiran nabi Muhammad SAW pada 12 Robiul Awal.
"Kebanyakan mereka antusias terhadap filosofi-filosofi, terutama bangunan kenapa tiangnya ada 12, lalu luasnya, menaranya, itu mereka sangat tertarik. Karena masjid ini kan memadukan filosofi nasionalisme dan agama, dan jarang ditemui masjid di dunia yang menyatukan filosofi itu," ujar Abu Hurairah.
Advertisement
Sejarah Islam
Sementara itu, Gilang Iskandar selaku Corporate Secretary Surya Citra Media menuturkan jika kunjungan finalis Puteri Muslimah Asia ke Masjid Istiqlal tak lain guna memperkenalkan sejarah perkembangan Islam di Indonesia.
"Kita membawa para finalis Puteri Muslimah Asia 2018 ke masjid Istiqlal karena satu, kita ingin membawa mereka ke sebuah tempat yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia dan umat Islam. Karena mesjid Istiqlal ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Yang kedua Masjid ini juga punya keterkaitan yang sangat erat dengan perjuangan bangsa sehingga jadi salah satu simbol kemerdekaan, makanya namanya Istiqlal," tutur Gilang Iskandar.
Sumber: Bintang.com
Penulis: Rivan Yuristiawan