Liputan6.com, Jakarta - Aksi panggung Sheila on 7 kembali jadi sorotan. Kali ini band asal Jogjakarta itu dipaksa turun panggung oleh polisi di tengah aksinya.
Pemicunya adalah waktu acara yang melebihi batas izin. Oleh karena itu, saat Sheila on 7 manggung pihak kepolisian mengambil langkah untuk naik ke atas panggung untuk memberhentikan acara.
Advertisement
Baca Juga
Terkait insiden tersebut yang menjadi viral, Sheila on 7 melalui pemain bass-nya, Adam Subarkah, angkat bicara. Menurutnya setiap acara yang molor dari jadwal adalah hal yang biasa.
"Di sisi saya, kan namanya kerjasama pasti ada hal-hal yang perlu ditoleransi. Sebenarnya sampe sekarang cukup bertoleransi dengan harapan, kita saling toleransi ya. Jadi dalam sejarah sih kalau namanya acara yang rundown itu, 100 persen tertib kan enggak ada. Nah cuma kan kita toleransi juga kalau misalnya rundownnya molor ya kita nunggu kok," kata Adam Sheila On 7 saat dihubungi melalui telepon, pada Rabu (26/12/2018).
Â
Terlambat 5 Menit
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, pihak penyelenggara pun angkat bicara. Ardi selaku ketua pelaksana mengakui bahwa insiden tersebut adalah kesalahannya.
"Jadi miskom antara kami dengan kepolisian, memang izinnya sampe jam 11.00 tepat di pukul 11.05 mungkin itu di lagu "Sephia". Karena ada miskom dengan polisi itu, kami sudah mengabarkan songlist terakhir tapi polisinya tetap naik. Setelah polisinya di atas, dan tahu ini lagu terakhir, mereka berkenan untuk turun. Tapi memang terjadi keterlambatan lima menit dari acara kami," ungkapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Â
Advertisement
Tak Dipaksa Turun
Lebih lanjut, setelah melakukan negosiasi antara penyelenggara dengan kepolisian di atas panggung, acara tersebut pun dilanjutkan hingga selesai.
"Lagu terakhirnya "Sephia" itu dinyanyikan jam 11.05 dengan diakhiri kembang api seperti itu. Jadi memang bukan dipaksa turun, tapi memang sudah selesai konsernya," jelasnya.