Liputan6.com, Jakarta Balkonjazz Festival 2019 begitu dinanti dan diharapkan penyelenggaraannya. Masyarakat pun begitu antusias dengan perhelatan yang menyatukan musik dengan kegiatan ekonomi di pedesaan.
Hal itulah yang membuat pihak penyelenggara berencana untuk mengadakan Balkonjazz Festival bisa dilakukan setiap tahunnya. Tidak hanya itu saja, pihak penyelenggara juga berencana untuk membuat hal serupa di beberapa tempat.
"Saya sepitas ingin adakan festival musik yang menyatu dengan warga. Lantas muncul Balkonjazz Festival. Harapannya ini bisa jadi festival keliling nusantara. Bisa jadi ini tumbuh di Toraja, Mandalika dan sebagainya," ujar Direktur Balkonjazz Festival Bakkar Wibowo saat jumpa pers di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (13/9/2019).
Advertisement
Baca Juga
Ajang Kesenian
Balkonjazz Festival 2019 menjadi ajang kesenian yang menghibur di tengah alam pedesaan. Tak hanya menghadirkan konser artis-artis, Balkonjazz Festival juga ikut mempromosikan ekonomi desa yang selama ini belum tergali
"Acaranya tak hanya sekadar artis, tapi bagaimana dengan perhelatan itu bisa mempromote ekonomi lokal. Harapannya seperti itu. Kalau bulan kita siapa lagi yang melakukan. Itu yang bisa kita sumbangkan ke masyarakat. Dan alhamdulillah disupport dengan sangat baik oleh stakeholder Balkondes," ujar Bakkar.
Advertisement
Program
Untuk lebih jelasnya, Balkondes sebenarnya merupakan program dari Kementerian BUMN sebagai pematik perekonomian lokal desa berbasis pariwisata (Community Based Tourism). Balkondes telah menjadi solusi tepat bagi para wisatawan untuk bisa menambah waktu lama tinggalnya di seputaran destinasi wisatawa di Borobudur.
"Setiap Balkondes sebetulnya memiliki potensinya masing-masing, dan hal ini tentunya dikelola secara langsung oleh warga sekitar. Kita ambil contoh lain misalnya Balkondes Bigara, di mana wisatawan bisa melihat potensi Cokelat yang ada di sana," ujar Direktur PT Manajeman CBT Nusantara, Jatmika Budi Santoso.