Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat sinetron Noktah Merah Perkawinan? Sinetron legendaris yang tayang di Indosiar ini meledak di dekade 1990-an. Dibintangi Cok Simbara dan Ayu Azhari, Noktah Merah Perwakinan melahirkan dua karakter ikonis pasangan suami istri Priambodo dan Ambarwati.
Saking tinggi rating dan share-nya, Noktah Merah Perkawinan dibuatkan sekuel dan meledak lagi. Lewat Noktah Merah Perkawinan, Ayu Azhari menyabet Piala Vidia Festival Sinetron Indonesia untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik.
Beredar kabar, Noktah Merah Perkawinan akan diangkat ke layar lebar. Showbiz Liputan6.com mengonfirmasi isu ini kepada produser Rapi Film, Sunil Samtani. “Noktah Merah Perkawinan sedang dibuat naskahnya. Kami buat remake-nya seperti Keluarga Cemara yang lebih modern dan lebih milenial,” ujar Sunil Samtani di Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2019).
Advertisement
Baca Juga
Terkait peluang Ayu Azhari dan Cok Simbara tampil lagi di versi layar lebar, Sunil Samtani enggan menjawab detail. Yang jelas, naskah masih digodok dan sudah setengah jalan. “Belum terpikir (konfigurasi pemain). Ceritanya digarap Ifan Ismail, sudah setengah kelar. Noktah Merah Perkawinan di televisi ada season 2 dan ratingnya tinggi. Teman-teman di televisi sangat antusias saat mendengar proyek Noktah Merah Perkawinan versi layar lebar ini,” Sunil Samtani menyambung.
Ia mengakui mengangkat sinetron ke layar lebar tengah trendi. Si Doel Anak Sekolahan misalnya, saat dibuat versi film mencetak box office. Jilid pertama Si Doel The Movie yang rilis tahun lalu mendatangkan 1,75 juta penonton.
Kangen-kangenan
Keluarga Cemara yang diangkat dari serial televisi legendaris berjudul sama juga ditonton 1,7 juta orang. Dua sinetron lain yang tengah digodok versi layar lebarnya yakni Cinta Fitri (dulu tayang di SCTV dan Indosiar) serta Tersanjung (Indosiar).
“Cinta Fitri dan Tersanjung juga diangkat ke layar lebar, saya pikir bagus. Apakah ini tren? Bisa jadi. Ini saya pelajari setelah Si Doel The Movie dan Keluarga Cemara dirilis. Tampaknya banyak penonton yang ingin kangen-kangenan dengan tontonan di era mereka,” ulas Sunil Samtani. (Wayan Diananto)
Advertisement