Roro Fitria Masih Jalani Ritual Adat Setelah Bebas dari Penjara

Semenjak berada di dalam penjara, Roro Fitria tak melakukan lagi ritual-ritual tersebut.

oleh Ruly RiantrisnantoLiputan6.com diperbarui 21 Mei 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2020, 20:00 WIB
7 Potret Penampilan Terbaru Roro Fitria Usai Bebas, Makin Religius
Roro FItria berhijab (Sumber: Instagram/roro.fitria1989)

Liputan6.com, Jakarta - Roro Fitria merupakan satu dari segelintir selebriti yang kerap menjalani ritual kejawen. Sebut saja mulai dari bertapa di dalam gua, mandi kembang pada tengah malam, hingga memasang dupa di depan lukisan Nyai Roro Kidul.

Semenjak berada di dalam penjara, Roro Fitria pun tak melakukan lagi ritual-ritual tersebut. Terlebih, ia kini memutuskan untuk menutup aurat dengan mengenakan jilbab.

Sejak 2 April 2020 kemarin, Roro Fitria resmi dibebaskan dari penjara. Wanita 30 tahun itu telah menjalani dua tahun masa tahanan karena kasus kepemilikan obat-obatan terlarang.

Menjalani Aktivitas

7 Potret Penampilan Terbaru Roro Fitria Usai Bebas, Makin Religius
Roro FItria berhijab (Sumber: Instagram/roro.fitria1989)

Kini Roro Fitria telah bebas dan mulai menjalani aktivitas sebagai seorang figur publik. Satu pertanyaan pun muncul: Apakah ia kembali menjalani ritual-ritual kejawen?

Lebih Memilah

7 Potret Penampilan Terbaru Roro Fitria Usai Bebas, Makin Religius
Roro FItria berhijab (Sumber: Instagram/roro.fitria1989)

"Betul (masih melakukan ritual). Berkenaan dengan ritual adat istiadat, Nyai pilah dan Nyai pilih ya. Hal mana atau item yang pure budaya dan hal atau item mana yang, maaf, sudah agak terbelokkan syariatnya. Jadi Nyai lebih memilah dan memilih," kata Roro ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Senin (18/5/2020).

Tak Keluar Akidah Agama

Sebagai wanita yang mengaku masih keturunan kerajaan Mataram Kuno ini, ia tak bisa meninggalkan ritual kuno begitu saja. Ia tetap melangsungkan kegiatan tersebut asal tidak keluar dari akidah agama.

Junjung Tinggi Budaya

"Tidak bisa dipungkiri, suatu bangsa besar itu berasal dari budaya-budaya itu sendiri. Nyai tetap menjunjung tinggi nilai luhur budaya Indonesia, pada khususnya budaya Jawa di mana Nyai dilahirkan. Namun tetap harus memegang akidah, nilai-nilai tauhid dari Allah," tandasnya. (Kapanlagi.com)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya