Liputan6.com, Washington DC - Jill Biden barangkali orang yang paling bangga melihat Joe Biden diambil sumpahnya untuk menjadi Presiden Amerika Serikat ke-46, pada Rabu (20/1/2021).
Wanita 69 tahun ini telah lebih dari tiga dekade mendampingi politikus Partai Demokrat itu. Sepanjang kampanye Joe Biden, Jill ikut aktif mendukung suami. Ia kerap menceritakan pengalamannya dari kacamata seorang istri.
"Joe adalah seorang ayah. Seorang kakek. Seorang saudara lelaki. Suami. Partner. Kita membutuhkan kepemimpinan seperti Joe menjaga keluarganya," tulis Jill Biden dalam unggahan di akun Instagram miliknya, Agustus lalu.
Advertisement
Baca Juga
Hubungan Jill dan Joe Biden hingga kini selalu terlihat manis. Jangan salah, selain tawa bahagia, perjalanan mereka juga penuh duka dan air mata.
Liputan6.com merangkum hal ini dalam enam potret perjalanan hidup Jill dan Joe Biden:
1. Tragedi Keluarga
Tahun 1972 menjadi masa bahagia Joe Biden setelah ia terpilih menjadi senator dari Delaware. Enam minggu setelah kabar bahagia ini, ia mendapat hantaman keras.
Istrinya, yang merupakan kekasih Joe sejak masa perkuliahan, tewas dalam kecelakaan. Mobil yang dikendarainya bertabrakan dengan sebuah traktor-trailer. Dari tiga anak mereka, Hunter (3) dan Beau (4) mengalami luka parah, sementara putri bungsunya (1) tewas. People menulis, berpuluh tahun kemudian, Joe Biden mengambil hari libur pada 18 Desember, tanggal kematian istri dan putrinya.
Umur 30 tahun, Joe Biden menjadi seorang duda. Di luar kesibukannya sebagai senator, ia selalu menjaga kedua buah hatinya saat dirawat di rumah sakit. Ia bahkan mengambil sumpah sebagai anggota senat di samping tempat tidur Beau di rumah sakit.
Advertisement
2. Berkenalan dengan Jill
Dilansir dari People, tiga tahun setelah kejadian tragis ini Joe berkenalan dengan Jill. Perantaranya adalah kakak laki-laki Jill.
Dalam memoirnya yang terbit pada 2007, Promises to Keep Joe mengatakan Jill telah mengembalikan hidupnya. "Ia membuatku kembali berpikir bahwa keluargaku bisa utuh kembali," tuturnya.
Jill sendiri masih ingat dengan kalimat yang ia ucapkan pada Joe untuk pertama kalinya. "'Bagaimana kamu bisa dapat nomor ini?' Itu adalah kata-kata yang pertama kali kuucapkan kepada Joe saat dia tiba-tiba menelepon pada hari Sabtu tahun 1975," tulis Jill dalam salah satu unggahan pada Agustus 2020.
Awalnya, Jill merasa Joe bukan tipenya, apalagi pria itu sembilan tahun lebih tua darinya. Namun setelah bertemu, ia justru merasa cocok.
3. Akrab dengan Anak Joe
Jill menyadari ia tak boleh hanya cocok dengan Joe Biden, tapi juga dengan kedua anak laki-lakinya, Hunter dan Beau.
"Saat Joe kerja sampai malam, aku akan datang membuatkan makan malam dan menemani mereka," tulis Jill dalam memoirnya, Where the Light Enters, yang dikutip oleh Time. Ia juga kadang menjemput dua bocah lelaki ini, atau sekadar menghabiskan sore dengan nonton TV bersama.
"Kami membangun kedekatan kami sendiri, di luar [hubungan] dengan ayahnya," tulis Jill.
Advertisement
4. Lamaran Ditolak 5 Kali
Meski sudah sayang dengan Joe Biden dan anak-anaknya, tapi Jill sempat gamang untuk menuju jenjang pernikahan. Lamaran Joe bahkan ia tolak lima kali.
"Aku bilang, 'Belum, belum, belum.' Karena waktu itu, tentu saja aku sudah sayang kepada anak-anaknya, tapi aku merasa pernikahan ini harus berhasil. Karena mereka telah kehilangan ibu mereka, dan tak boleh kehilang ibu yang lain lagi. Jadi aku harus 100 persen yakin," tuturnya ketika diwawancara Vogue.
Akhirnya Jill menerima pinangan Joe, dan keduanya menikah pada 1977. Tahun 1981, pasangan ini dikaruniai seorang putri yang diberi nama Ashley.
5. Hampir Dipisahkan Maut
Kehidupan keluarga ini beberapa kali mendapat ujian terkait maut.
Akhir tahun 1980-an Joe Biden menjalani operasi untuk mengobati aneurisma otak. Saat pemulihan, ia mengalami pulmonary embolism atau embila paru. Beberapa bulan kemudian, ia kembali menjalani operasi aneurisma.
"[Anak-anak kami] tak pernah melihatku menangis saat Joe terbaring nyaris meninggal dunia di rumah sakit Walter Seed setelah dua kali aneurisma pada 1988, atau saat EMT membawanya dengan usungan menuruni tangga setelah ia mengalami emboli paru pada tahun yang sama," kata Jill dalam kolom yang ia tulis untuk Time.
Ujian lain datang pada 2015. Beau meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker. Hal ini menjadi pukulan berat untuk Joe, dan Jill selalu berada di sisinya.
Dalam sebuah konvensi Partai Demokrat, pria yang dikenal sangat doyan es krim ini secara terbuka memuji istrinya. "Ia adalah orang terkuat yang kukenal. Dia punya tulang punggung seperti batang senapan. Dia mencintai dengan tangguh, dia peduli dengan sungguh-sungguh," tutur Joe.
Advertisement
6. Presiden dan Ibu Negara Amerika Serikat
Puncak perjalanan karier politik Joe Biden tiba pada 20 Januari 2021. Beberapa menit sebelum diambil sumpahnya, Joe Biden mengunggah sebuah video manis, berisi ungkapan cintanya untuk sang istri.
"Aku mencintaimu, Jilly, dan aku sungguh sangat bersyukur bisa bersamamu dalam perjalanan ke depannya," tulis Joe Biden, memperlihatkan video singkat sang istri yang menggenggam tangannya.