Liputan6.com, Jakarta - Desainer Samuel Wongso merupakan generasi keempat dari Wong Hang Tailor yang berdiri sejak tahun 1933. Jas buatan Wong Hang selama ini banyak digemari dan sudah digunakan mulai dari Presiden Soekarno hingga Joko Widodo.
Menjawab tantangan zaman sebagai generasi keempat Wong Hang Tailor, Samuel Wongso melakukan terobosan baru dengan konsep Traveling Tailor, yakni upaya jemput bola agar semakin mendekatkan diri dan kepuasan pelangan.
Advertisement
Baca Juga
"Traveling tailor menurut saya salah satu pekerjaan yang seru dan fun. Karena kita datang ke satu kota, lalu melakukan pekerjaan yang saya sangat suka dan bisa sambil jalan-jalan," ujar Samuel Wongso kepada wartawan, belum lama ini.
Â
Bangga
Bisa menjadi penerus bisnis keluarga yang berjalan secara turun temurun, menimbulkan kebanggaan tersendiri bagi seorang Samuel Wongso.
"Yang pasti bangga bisa menjadi salah satu penerus dari dinasti tailor ini, up and down, bersama-sama keluarga yang mempunyai passion yang sama di dunia fashion tailoring," jelasnya.
Â
Advertisement
Bersyukur
Disampaikan oleh Samuel Wongso bahwa dirinya menyadari masa pandemi ini harus membuatnya bekerja keras. Ia pun bersyukur usaha yang digelutinya tak berdampak buruk.
"Era pasang surut selalu ada seperti krisis ekonomi di beberapa tahun lalu dan sekarang ini pandemi 2020 bukan hanya kita, namun banyak juga di semua industri mengalami hal yang sama. Tetapi kami bersyukur tidak terlalu berdampak buruk pada usaha tailor," terangnya.
Â
Memberikan yang Terbaik
Selama ini, kalangan selebriti tanah air terbilang menyukai desain rancangan Wong Hang karena jahitan yang halus dan pas di badan pemakainya. Samuel pun menyampaikan pelayanan seperti apa yang selama ini digunakan kepada para pelanggan.
"Kami selalu berusaha memberikan service yang terbaik seperti Free Alteration (seumur hidup), ketepatan waktu, pemilihan jenis kain yang sangat banyak. Sehingga mempunyai banyak pilihan dan cutting yang sangat baik. Hingga semua client pada waktu menggunakan langsung merasa puas, dan apa yang kami lakukan menjadi marketing gratis mulut ke mulut," jelasnya.
Â
Advertisement
Perjalanan Wang Hang
Perjalanan panjang Wang Hang tailor berawal dari sebuah rumah di Jalan Pahlawan, Surabaya. Kemudian diteruskan oleh putra sulungnya, Wongso Soebroto. Wong Hang meninggal dunia tahun 1983, kemudian diteruskan oleh Peter Wongso, genersi ketiga.
Peter membuka jalan ekspansi Wang Hang ke Jakarta dengan membuka gerai di Mangga Besar, Pondok, Indah, Kelapa Gading, Grand Indonesia, Green Lake City, dan Gading Serpong. Belum puas, Wong Hang berekspansi ke luar kota mulai dari Bandung, Semarang, Makassar, dan Medan.
"Generasi pertama yaitu Wong Hang sendiri yang berangkat dari Guang Dong, China, menuju Surabaya, lalu dilanjutkan generasi kedua kakek saya, Wongso Soebroto, dan generasi ketiga dilanjutkan oleh papa saya. Mereka 7 bersaudara (pria) yang melanjutkan. Generasi keempat yaitu generasi saya bersama kakak dan adik-adik sepupu, sementara masih lima orang," jelas adik Stephen Wongso.