Liputan6.com, Jakarta Tak ada ibu yang rela anaknya jadi korban cyber bullying alias perundungan siber. Hal yang sama diraskaan Mayangsari. Baru-baru ini, putrinya, Khirani Siti Hartinah Trihatmodjo dirundung warganet.
Mereka menilai wajah Khirani saat remaja mirip aktor Adi Firansyah yang meninggal belasan tahun silam. Sempat viral dan kini mereda, Mayangsari akhirnya buka suara soal perundungan siber ini.
Advertisement
Baca Juga
Bambang Trihatmodjo rupanya mendengar desas-desus warganet soal anak kandung. Menurut Mayangsari, Bambang berusaha menenangkan putrinya dengan nasihat menyejukkan. Seperti apa?
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Reaksi Suamiku Ringan Saja
“Cuma kita punya cara, kita punya komunikasi yang baik yang senyata-nyatanya. Kalau (reaksi) suamiku sih cuma ringan saja,” beber pelantun “Jangan Pisahkan” dan “Tiada Lagi.”
Ini kami lansir dari video “20 Tahun Menjadi Istri Pangeran Cendana, Mayangsari Masih Dinilai Netizen Sebagai Senior Pelakor” di kanal YouTube Maia Aleldul TV, 5 Maret 2021.
Advertisement
Seujung Kuku
“(Suamiku bilang) Nak kalau memang kamu bukan anak Papa, enggak akan mungkin kamu hidup bersama Papa. Untuk Papa, mencari tahu kamu benar atau enggak itu seujung kuku juga,” akunya.
Mayangsari menyesalkan, framing gosip yang bertebaran di medsos yang menempatkan seolah ia (maaf) bodoh. Padahal, ia tahu persis maksud dari beredarnya gosip seputar anak kandung.
Seolah Kita Ini Stupid
“Framing-framing di luar sana itu seolah kita ini berdua ini stupid banget. Ini anak kan bertumbuh, sedangkan yang senyata-nyatanya kan aku juga enggak mungkin dong ngasih tahu, aku keluar tiba-tiba (bilang) heh! Ini, ini,” Mayangsari menukas.
Ia ogah menanggapi kabar miring dengan klarifikasi emosional yang membuatnya tampak kampungan. Namun, Mayangsari mengingatkan penyebar gosip kesabaran manusia itu ada batasnya.
Advertisement
Marahnya Gue Bahaya Lho
“Terserah lo lah ya, lo happy dengan seperti itu, kayak aku seumpamanya sama media belum saja, gue selama ini diam. Hati-hati,” beri tahu penyanyi kelahiran Purwokerto, 23 Agustus 1971.
“Ada saatnya, orang diam itu kalau diinjak terus, marah boleh dong. Marahnya gue bahaya lho,” pungkas Mayangsari. Ia hanya ingin hidup tenang bersama suami dan putri tercinta.