Liputan6.com, Jakarta - Gofar Hilman dituduh melakukan pelecehan seksual oleh seorang wanita saat menggelar acara di Malang pada Agustus 2018 silam. Kabar ini bermula dari tweet wanita di akun Twitter pada 8 Juni 2021 lalu yang kemudian menjadi viral.
Saat itu, pemilik nama panjang Abdul Gofar Hilman membantah tweet tersebut. "Untuk masalah tuduhan pelecehan, di sini gue yakin tidak melakukan hal itu, ada dua orang yang dampingin gue saat itu, 1 orang cewek panitia dan 1 orang cowok asisten gue, mereka yang jagain gue sampe masuk mobil di akhir acara...konfirmasi mereka bilang bahwa gue gak melakukan seperti yang dituduhkan tsb," tulisnya.
Advertisement
Baca Juga
Penyiar radio yang sempat mengukir prestasi Rekor MURI ini pun didepak oleh teman-temannya dalam bisnis yang digeluti bersama.
Buka Suara
Setelah berdiam diri selama dua minggu, akhirnya Gofar Hilman kembali muncul di media sosial miliknya. Ia pun membuat sebuah video.
Dalam video tersebut, lagi-lagi Gofar mengaku tak melakukan pelecehan yang dituduhkan kepadanya.
"Segala upaya sudah kami lakukan, mencari foto, video, menanyakan para saksi. Dari semua itu, gue enggak melihat adanya keterlibatan gue dalam tuduhan tersebut," ungkapnya.
Advertisement
Down
Bintang Jomblo Ngenes ini tak menampik bahwa saat dikabarkan hal tak menyenangkan dirinya merasa down.
"Gue sempet berpikir apakah gue harus ninggalin syutingan-syutingan ini? Gue cuma fokus sama masalah ini, fokus sama pegawai gua, fokus sama diri gua, keluarga dan orang-orang terdekat gua. Down pasti down-lah," sambungnya.
Â
Sentimen Publik
Pemberitaan mengenai pelecehan seksual ini membuat banyak orang melihat Gofar Hilman dengan pandangan miring.
"Gue melihat sentimen publik yang menyudutkan gua, seakan-akan gue pribadi yang sangat buruk tanpa mengenal gue secara pribadi," tambahnya.
Advertisement
Berpikir
Itu membuat Gofar Hilman berpikir alasan banyak orang melakukan hal tersebut.
"Jadinya gue mikir, apakah karena penampilan gua? Apakah karena bertutur kata gua? Apakah karena gue berinteraksi sama orang jadinya kayak 'Wah ini cocok banget, dia pasti melakukan hal ini. Gofar pasti melakukan hal ini nih'. Stigma pelecehan seksual tersebut kayak cocok sama gue dan itu enggak fair buat gue," imbuhnya.
Â
Seks dan Perempuan
Pria kelahiran Jakarta, 26 April 1983, menegaskan bahwa pembicaraan mengenai seks dan perempuan yang kerap jadi pembicaraannya yang jelas.
"Ya memang gue sering bicara seks dan perempuan tapi itu jelas banget bahwa semuanya harus suka sama suka dan pastinya dan penting bertanggung jawab," paparnya.
Advertisement