Pos Bloc Jakarta Resmi Dibuka, Pos Indonesia Dukung Kemajuan Seni dan Budaya

Pos Bloc Jakarta telah resmi dibuka untuk umum dengan slogan “Arts, Culture, Entertainment in a Heritage Place”.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 11 Okt 2021, 15:33 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2021, 07:17 WIB
Pos Bloc Jakarta
Peresmian Pos Bloc Jakarta dilakukan di area Great Hall pada hari Minggu (10/10/2021) dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir yang sekaligus pula menyampaikan kata sambutan. (Pos Indonesia / Credit Foto: Imelda K Lase dan Baladika B Anggakara)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah menjalani renovasi fisik selama lebih dari tiga bulan lamanya, tepat Minggu (10/10/2021), ruang kreatif publik Pos Bloc Jakarta diresmikan pembukaannya oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, Erick Thohir.

Turut hadir pula di antaranya Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Faizal Rochmad Djoemadi, Komisaris Utama PT Pos Indonesia Rhenald Khasali, dan CEO Pos Bloc Jakarta Jimmy Saputro beserta segenap jajarannya masing-masing.

Mengingat situasi pandemi COVID-19, seremoni peresmian Pos Bloc Jakarta digelar secara sederhana namun khidmat bertempat di Aula Utama, Gedung Filateli Jakarta yang berlokasi di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Harus Berubah

Pos Bloc Jakarta
Pertunjukan lampu (lighting show) turut memeriahkan malam peresmian Pos Bloc Jakarta. (Pos Indonesia / Credit Foto: Imelda K Lase dan Baladika B Anggakara)

“PT Pos Indonesia harus berubah, jangan hanya menjadi bagian dari masa lalu. Transformasi PT Pos Indonesia harus selalu didorong. Saat ini sudah era digital dan era Milenial, bukan kolonial. Disrupsi itu terjadi karena dua hal, karena digital dan anak muda Indonesia," jelas Erick Thohir, Menteri BUMN saat berbicara di peresmian Pos Bloc Jakarta.

"Saya mendorong PT Pos Indonesia untuk bertransformasi secara bersahabat dengan generasi muda dan perubahan yang terjadi di Indonesia, baik secara digital ataupun properti… Saya melihat perubahan first wave, sementara second wave digital, PTPos sudah menyiapkan di Pos Bloc… Second wave is coming," lanjutnya.

"Kita akan berhadapan dengan yang namanya edu tech, media tech. Saya melihat Pos Bloc tidak hanya menyiapkan creative center, tapi saya juga mendengar ada media center dimana para YouTuber bisa datang untuk membuat konten, podcaster bisa merekam voice di sana. Alhamdullilah, PT Pos siap,” ia menambahkan.

 

Menghadapi Tantangan

Pos Bloc Jakarta
Peresmian ruang kreatif publik Pos Bloc Jakarta ditandai pula dengan penandatanganan Sampul Peringatan Pos Bloc Jakarta. (Pos Indonesia / Credit Foto: Imelda K Lase dan Baladika B Anggakara)

“Layanan pos Indonesia telah berusia 275 tahun. Kami menyadari bahwa pengalaman saja tidak lagi cukup dalam menghadapi tantangan kompetisi generasi 4.0 yang demikian cepat, penuh ketidakpastian,dan kompleks," ujar Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur Utama PT Pos Indonesia saat memberikan sambutan peresmian Pos Bloc Jakarta melalui layar video.

"Kami harus lebih adaptif terhadap perubahan dan mengembangkan kolaborasi sehingga Pos Indonesia menjadi top of mind dalam memberikan layanan di dalam kehidupan.  Salah satu ikhtiar itukami wujudkan dalam bentuk creative hub yang diberi nama Pos Bloc,” lanjutnya.

 

Ruang Kreatif

Pos Bloc Jakarta
Erick Thohir dan Putri Kuswisnu Wardhani menyalakan tombol sirine yang menandakan telah dibukanya Pos Bloc Jakarta sebagai ruang publik kreatif yang terbuka untuk komunitas dan UMKM lokal pada hari Minggu (10/10/2021). (Foto: Imelda K Lase dan Baladika B Anggakara)

“Kami menyambut gembira sekaligus merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia dalam mengalihfungsikan serta mengelola aset negara yang sangat bersejarah ini menjadi ruang kreatif publik yang berjiwa kekinian namun tidak menanggalkan identitas awalnya."

"Semoga Pos Bloc Jakarta dapat menjadi game changer untuk menghidupkan kembali dinamika kreatif di sekitar kawasan Pasar Baru serta berdampak bagus bagi lingkungan di sekitarnya,” demikian Jimmy Saputro, CEO Pos Bloc Jakarta.

 

Kolaborasi

Pos Bloc Jakarta merupakan proyek cipta ruang (placemaking) hasil kolaborasi antara PT Pos Indonesia (Persero) sebagai BUMN tertua di tanah air, dimana dalam proyek ini dilaksanakan oleh PT Pos Properti Indonesia sebagai anak perusahaan PT Pos Indonesia dengan pihak swasta, yaitu PT Ruang Kreatif Possalah satu anak perusahaan grup usaha Radar Ruang Riang ini yang sebelumnya sukses mewujudkan ruang kreatif publik M Bloc Space di Jakarta Selatan serta menyusul segera JNM Bloc di kota Yogyakarta.

Pos Bloc Jakarta memanfaatkan aset bekas Gedung Kantor Pos era Hindia Belanda seluas 7.000 meter persegi milik PT Pos Indonesia (Persero) yang diubah menjadi ruang kreatif bagi berbagai acara seni,budaya, hiburan, pertemuan komunitas kreatif, dan pemberdayaan bisnis UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) serta UKM (Usaha Kecil dan Menengah).

Pengembangan Pos Bloc Jakarta akan dilakukan secara bertahap nantinya. Tahap pertama yang diresmikan pada hari ini seluas 2.400 meter persegi, sementara tahap kedua akan dilakukan pada awal2022 dengan luas tambahan sekitar 4.800 meter persegi.

Beberapa area di sana pada tahap pertama ini akan diperkenalkan sebagai berikut West Veranda, East Veranda (beranda depan), Great Hall (aulautama), West Garden, East Garden (taman), East Loading Bay, West Loading Bay (area bongkar muat) hingga Cultural Hall (ruang kegiatan atau pameran).

 

Sudah Beroperasi

Pada gedung bersejarah yang telah ditetapkan pemerintah provinsi DKI Jakarta sebagai Bangunan Cagar Budaya tersebut telah hadir beragam tenant yaitu Mini M Bloc Market (toko kelontong), Twalen (kuliner Bali), Coldheart(kedai minuman), Canggu Bakehouse (kedai kue), Filosofi Kopi (kedai kopi), Bakmi Sedjuk(kedai bakmi), Damn! I Love Indonesia (toko fesyen), Huma Ide (kedai gelato), Via Bata Via (toko barang antik), Photomatics (kedai foto), Gyujin Teppan (kuliner Jepang), Coquito (kuliner Meksiko), Roti Bakar Kemang (kedai makanan), Communion (toko sepatu kets), Picknick Yuk with Nona Manis(kuliner piknik), Nastar by Ritz (kedai nastar), Sovlo (toko aksesoris), Jamune (kedai jamu), Panama (toko sandal), Heiya(minuman ringan), Esteboo (kedai es tebu), dan tentunya Pos Indonesia (kantor pos).

Pos Bloc Jakarta sudah dikunjungi oleh umum sejak Senin (27/09/2021) dan beroperasi setiap hari kerja mulai pukul 10:00 hingga 21:00 WIB dan pada akhir pekan mulai pukul 07:00 sampai 21:00 WIB. Selaras aturan pemerintah, untuk masuk ke area Pos Bloc Jakarta wajib mematuhi protokol kesehatan 3M sertamenunjukkan sertifikat vaksin COVID-19 (minimal dosis pertama) melalui aplikasi PeduliLindungi.

Berbeda dengan M Bloc Space yang mengusung tema urban, milenial, kekinian, semboyan Pos Bloc Jakarta adalah “Arts, culture, entertainment in a heritage place.”

Setelah diperbolehkan mengadakan kegiatan oleh pemerintah, berbagai program acara seni, budaya, hiburan secara rutin akan diselenggarakan di sana.

Mulai dari pameran lukisan, foto, instalasi seni, lokakarya kreatif, pemutaran film, lelang karya seni, peragaan busana, tur jalan kaki cagar budaya, hingga beragam konser musik yang sempat menjadi identitas Weltevreden atau Jakarta tempo dulu seperti klasik, jazz, blues, folk,Hawaiian, keroncong/stambul.

 

Lokasi

Pos Bloc Jakarta lokasinya dilewati Jalan Raya Pos legendaris (the grote postweg) yang dibangun pada 1809 oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, tepatnya beralamatkan di Jl Pos No.2, Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Pada 1912 gedung ini sempat dipugar ulang oleh arsitek Belanda, J.F. von Hoytema selama 17 tahun lamanya hingga 1929. Mundur lagi ke era sebelumnya, gedung Post Telefon en Telegraf bergaya arsitektural kolonial ini telah eksis sejak 1860-an dan menjadi salah satu kantor pos tertua diIndonesia.

Gedung kantor pos di Kota Tua Jakarta yang berdiri sejak tahun 1746 merupakan yang tertua. Awalnya didirikan untuk melayani kebutuhan komunikasi serta surat-menyurat niaga para saudagar sertakorespondensi antar kerajaan di Eropa dengan Jawa.

Pasca bubarnya VOC, Pemerintah Hindia Belanda di bawah Daendels pada awal abad ke-19 berinisiatif memindahkan pusat kota Batavia Lama ke Batavia Baru di Weltevreden (sekarang dikenal sebagai Jakarta Pusat). Kawasan elit ini menjadi kediaman para saudagar Tionghoa, Belanda hingga para pejabat kolonial Belanda.

Segala kegiatan pemerintahan, perkantoran, perbelanjaan, kesenian, kebudayaan pada era 1800-an semuanya berpusat di Weltevreden. Tak heran jika tepat disamping gedung pos ini berdiri pula Schouwburg Weltevreden (kini Gedung Kesenian Jakarta) yang menjadi pusat pertunjukan drama, teater, sastra hingga film ternama pada jamannya.

Pemerintah Hindia Belanda saat itu khususmembangun gedung layanan pos, telepon dan telegraf untuk masyarakat tepat di seberang Pasar Baru, sebuah kawasan Pecinan sekaligus pusat perbelanjaan elit Belanda yang dibangun sejak 1820. Harapannya, dengan dibukanya Pos Bloc Jakarta kini, kawasan Pasar Baru akan kembali bergeliat dan ramai dikunjungi publik seperti masa kejayaannya dulu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya