Liputan6.com, Jakarta Seni peran bukan hal baru bagi Sita Nursanti. Personel Rida Sita Dewi ini telah membintangi banyak film dari Gie (2005) hingga yang terbaru, Sepeda Presiden.
Dalam film arahan sineas Garin Nugroho ini, Sita Nursanti memerankan Suster Kepala yang selama ini lekat dengan citra tegas juga kaku. Ia mengaku punya tiga alasan mau tampil di Sepeda Presiden.
Advertisement
Baca Juga
Dalam siaran langsung Instagram Liputan6.com Moviepedia, Kamis (23/12/2021), Sita Nursanti menyebut alasan pertama, yakni Garin Nugroho. Siapa sih yang enggak mau diarahkan seorang Garin?
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Alasan Pertama
“Sebenarnya yang kali pertama menarik perhatian saya, ini filmnya Mas Garin Nugroho. Yang kedua, akan syuting di Papua. Itu tambah oke lagi. Dua faktor itu paling teratas. Kalau bisa tampil di film ini sangat menyenangkan,” katanya.
Alasan ketiga, karakter. Sita Nursanti yang seorang Muslim menyelami kehidupan suster kepala di sebuah kesusteran di Papua. Sebuah peran yang belum pernah ia dapatkan sepanjang karier.
Advertisement
Alasan Ketiga
“Alasan ketiga, karakter yang saya perankan beda dari sebelumnya. Ini tantangan yang ingin saya jawab. Saya berperan sebagai Suster Kepala,” pelantun “Antara Kita” menyambung.
Dikisahkan Suster Kepala yang merangkap sebagai kepala sekolah ini suatu hari berinteraksi dengan influencer alias pemengaruh asal Jakarta, Binar. Binar diperankan Ariel Tatum.
Teman Katolik
“Yang menarik adalah dari sisi kemanusiaannya. Artinya, suster biasanya dikenal tegas bahkan sedikit galak. Tapi di sini, juga diperlihatkan sisi manusianya. Dia juga orang ceria dan gembira, sehingga terlihat perbedaan di situ,” urai Sita Nursanti.
“Saya banyak berdiskusi dengan Mas Garin. Saya bertanya kepada beberapa teman yang beragama Katolik untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, aktivitas seputar kesusteran,” ia mengakhiri.
Advertisement
Pulau Friwen
Sepeda Presiden yang tayang di bioskop mulai 23 Desember 2021 syuting di Papua termasuk Raja Ampat. Sita Nursanti mengamini sejumlah pelancong yang menyebut Raja Ampat adalah kepingan surga yang jatuh ke bumi Indonesia.
“Kami syuting di Pulau Friwen. Bayangkan ada matahari terbit dengan langit berwarna jingga lama-lama membiru. Sampai di sana, pulaunya sepi. Pasirnya halus. Lautnya biru. Masih adem pagi-pagi. Saya sampai bilang: Surga tuh kayak begini enggak ya?” pungkasnya.