Kim Garam Terjerat Makin Dalam di Skandal Bullying, Simak Pengakuan Terduga Korban

Liputan6.com, Jakarta Isu bullying terus mendera Kim Garam sejak ia belum debut bersama Le Sserafim pada 2 Mei lalu. Beberapa minggu berlalu, rumor ini bukannya meredup, tapi justru kian membesar. Kini, ia bahkan hiatus dari grupnya demi fokus untuk "menyembuhkan hatinya yang terluka."

Ini karena muncul sejumlah foto yang diklaim sebagai bukti baru. Salah satunya, adalah foto dokumen dari komite kekerasan sekolah yang menyebutkan bahwa Kim Garam adalah pelaku bullying.

Belakangan kuasa hukum dari terduga korban ikut bernyanyi soal masalah ini. Dilansir dari Soompi, Sabtu (21/5/2022), pada 19 Mei lalu pengacara terduga korban (yang disebut dengan inisial Y) membenarkan foto dari dokumen yang beredar luas tersebut.

Kuasa hukum juga menerangkan bahwa Y bukanlah sosok yang pertama kali merilis foto-foto mengenai Kim Garam Le Sserafim April lalu, yang akhirnya memicu munculnya skandal ini. Namun, ditegaskan bahwa Y dirundung oleh teman-teman Kim Garam dan maupun orang yang tak ia kenal. Hal ini terjadi sejak induk agensi Le Sserafim, HYBE, merilis pernyataan bahwa justru Kim Garam adalah seorang korban perundungan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Menurut firma hukum ini, serangan online tersebut berpengaruh luar biasa besar kepada kondisi psikis Y. Ia disebut putus sekolah dan mencoba bunuh diri. 

Ibunda Y bahkan harus menemani anaknya selama 24 jam penuh untuk memastikan putrinya tak bertindak nekat dan melukai diri sendiri.  Firma hukum ini juga menuding HYBE telah menjadikan Y sasaran bullying untuk kedua kalinya. 

Pihak kuasa hukum Y juga mengklaim bahwa mereka telah mengirim bukti-bukti pendukung kepada HYBE sejak bulan lalu, tapi tak kunjung menerima balasan. 

Pihak Y meminta HYBE meminta maaf atas pernyataan mereka sebelumnya yang menyatakan bahwa Kim Garam adalah korban. Ditambahkan, Y tak ingin mengejar materi, tapi ingin kebenaran terungkap dan namanya dibersihkan. 

Sehari setelah pernyataan ini, HYBE membalas dengan menyatakan justru Y yang telah berperilaku tak baik semasa sekolah. 

"Yoo Eun Seo (nama alias Y), klien firma hukum Daeryun, mengambil foto teman sekelasnya, yang sedang berganti pakaian di sekolah dan saat itu hanya mengenakan pakaian dalam tanpa izin. Lalu, mengunggahnya ke publik di media sosial dengan nama teman lain (Yang juga dengan jelas dinyatakan dalam komite kekerasan sekolah musim panas yang disebutkan oleh Daeryun)" terang agensi. 

Hal ini membuat Kim Garam dan teman-temannya marah. Mereka mengonfrontasi Yoo Eun Seo, namun disebut tidak ada kekerasan fisik. Yoo Eun Seo mengakui perbuatannya namun tidak dihukum.

"Sebaliknya, dia menunjuk teman-teman sekelas yang telah mengonfrontasinya sebagai pelaku, melaporkan mereka ke komite kekerasan sekolah dan kemudian dipindahkan ke sekolah lain. Akibatnya, Kim Garam dan temannya dihukum oleh komite kekerasan sekolah," paparnya.