Liputan6.com, Jakarta Selebritas kondang Jerome Polin Sijabat berbagi informasi seputar Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, yang ditembak saat berkampanye di Perfektur Nara, Jepang, Jumat (8/7/2022).
Shinzo Abe ditembak tersangka laki-laki bernama Tetsuya Yamagami, mantan Angkata Laut Jepang menggunakan senjata api rakitan. Tim medis selama 4,5 jam berupaya menyelamatkan Abe.
Sayang, nyawanya tak tertolong. Shinzo Abe meninggal dunia pada hari yang sama. Ini pukulan telak bagi situasi politik Jepang. Dunia syok, mengingat Jepang selama ini dikenal berhasil mengendalikan senjata.
Advertisement
Baca Juga
Lewat video ulasan yang mengudara di kanal YouTube Nihongo Mantappu, Jumat (8/7/2022), Jerome Polin Sijabat menjelaskan situasi di Jepang kala penembakan Shinzo Abe terjadi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pak Abe Adalah...
“Jadi sekarang-sekarang ini di Jepang, lagi masa-masa eleksi untuk pemilihan senat. Jadi ada banyak partai yang melakukan kampanye supaya kandidat partainya itu terpilih,” kata Jerome Polin.
“Nah, Pak Abe ini adalah salah satu anggota Partai Demokrat Liberal, pemimpin kampanye untuk mendukung partai mereka. Hari ini jadwal kampanyenya itu ada di daerah Nara,” ia menyambung.
Advertisement
Stasiun Yamato Saidaiji
Bagi orang Indonesia, Nara terdengar familier mengingat turis Tanah Air biasanya mampir ke sana untuk memberi makan kawanan rusa. Lokasi Nara tidak jauh dari kota populer Osaka dan Kyoto. Jumat (8/7/2022), Abe dijadwalkan berkampanye.
“Dari pengalaman aku di Jepang, kampanye-kampanye kayak begitu memang biasa dilakukan di jalanan raya. Nah, hari ini Pak Abe itu melakukan pidatonya di depan Stasiun Yamato Saidaiji, di Perfektur Nara tadi,” urai Jerome Polin.
Sekitar Jam 11
Kampanye jalanan ala Jepang, masih menurut Jerome Polin Sijabat, dilengkapi panggung kecil untuk orasi. Biasanya dihadiri anggota partai dan para pendukung. Awalnya kampanye itu berlangsung lancar.
“Sekitar jam 11 tiba-tiba ada orang yang menembak. Ada bunyi duar! Terus awalnya tuh di tembakan pertama enggak kena dan ada bunyi lagi dor. Tembakan kedua, tiba-tiba Pak Abe jatuh dan ternyata pelurunya tuh kena bagian dada,” pungkasnya.
Advertisement