Liputan6.com, Jakarta Pakar Teknologi Pikiran Coach Rheo menyoroti maraknya kasus pelecehan seksual di Indonesia. Menurutnya, salah satu penyebab semakin tingginya berbagai kasus kekerasan seksual adalah karena semakin mudahnya pornografi diakses di cyberspace.
"Saya prihatin dengan apa yang terjadi. Orang dengan mudah mengakses ribuan situs porno yang sengaja ditawarkan dan disajikan kepada siapa saja dan di mana saja," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (14/07/2022).
Dalam beberapa waktu terakhir, kata pria yang pernah menangani beban emosi Mayang adik Vanessa Angel, banyak sekali beredar pemberitaan seputar kasus pelecehan seksual yang terjadi.
Advertisement
Ironisnya, beberapa di antaranya justru terjadi di sejumlah lembaga sosial dan pendidikan. Masalah ini tentu bisa menimbulkan kemelut terhadap kehidupan sosial.
Baca Juga
Â
Darurat Perilaku Kekerasan Seksual
Namun Indonesia, menurut dia, malah dapat disebut darurat perilaku kekerasan seksual. "Kedengarannya menyeramkan. Tapi itulah faktanya. Angka kasus kekerasan seksual yang terjadi pada perempuan dan anak di Indonesia masih tinggi dan malah terus meningkat," sambung Coach Rheo.
Untuk dicermati, data Komnas Perempuan menunjukkan pada tahun 2014, tercatat 4.475 kasus kekerasan seksual pada kaum Hawa. Tahun 2015 tercatat 6.499 kasus dan tahun 2016 telah terjadi 5.785 kasus.
Kasus kekerasan seksual di Indonesia, ujar Coach Rheo, ibarat fenomena gunung es yang kini makin mengkhawatirkan.
Â
Advertisement
Dampak Psikologis
"Padahal para korban setidaknya mengalami dampak psikologis. Mengalami trauma mendalam, menahun. Selain itu stres yang dialami dapat menganggu fungsi dan perkembangan otak dan kejiwaan si korban," ujar salah satu Pendiri Gadingkonseling @gadingkonseling Jakarta ini.
"Pengalaman saya di ruang sesi terapi selama 10 tahun lebih membantu mereka yang memiliki fenomena 'emotional hijack' adalah karena trauma mendalam yang pernah mereka alami," tambahnya.
Â
Trauma Masa Lalu
Coach Rheo memaparkan, seringkali kasus pelecehan seksual ini muncul karena trauma masa lalu pelaku yang belum terselesaikan.
"Banyak kasus pelaku yang memiliki hasrat seksual berlebih pada wanita, muncul karena mereka (para predator) pernah mengalami bully di masa kecil. Mereka selalu bergerak dari keharusan otomatis bawah-sadar untuk melakukan pembuktian," kata dia.
"Mewujudkan hasrat untuk merasa mampu menjajah tubuh, pikiran dan jiwa korban, membuatnya tunduk atas perintah dan prilakunya. Ini yang membuat mereka mengalami orgasme mental yang mengisi relung-relung luka masa lalu mereka," paparnya.
Â
Advertisement