Liputan6.com, Jakarta Agustus selalu jadi bulan instimewa bagi masyarakat Indonesia. Inilah bulan kemerdekaan. Ada banyak cara untuk merayakannya. Platform streaming KlikFilm mendatangkan sejumlah film impor lintas genre. Para pencinta film merdeka memilih genre favorit mereka.
Yang tidak sempat menonton Midsommar di bioskop, bisa mencicipi sensasi horor yang dibawa Florence Pugh dan Jack Reynor. Karya Ari Aster ini mengisahkan pasangan kekasih yang melancong ke sebuah festival di Swedia. Tak dinyata, suasana bahagia berubah jadi teror.
Selain itu, ada Official Competition yang mempertemukan aktris peraih Oscar, Penelope Cruz dengan Antonio Banderas dan Oscar Martinez. Direktur KlikFilm, Frederica, menyebut ada banyak film seru untuk mengisi waktu luang libur ulang tahun kemerdekaan Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
6 Karya Sutradara Ini Diprediksi Tembus Oscar 2023 Film Berbahasa Asing Terbaik, Siap Tayang di Indonesia
6 Fakta Film The Last Prank: Febby Rastanty Ingat Menstruasi, Onadio Leonardo Kikuk Adegan Romantis
Sinar Untuk Genta Dibintangi Ziva Magnolya dan 6 Film Ini Siap Menyapa Pencinta Sinema Juni 2022
“Ada delapan film wajib ditonton Agustus ini. Selain berkualitas baik, pastinya film-film ini sangat menghibur,” katanya lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Kamis (4/8/2022). Selain Official Competition dan Midsommar, berikut 6 film seru lainnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Miracle
Bergerak dengan premis menarik tentang seorang biarawati muda yang menyelinap keluar dari biara tapi tak pernah kembali. Kasus ini diselidiki polisi. Sejumlah petunjuk membawa aparat menuju fakta mengejutkan.
Karya sineas Bogdan George Apetri ini diperkuat sejumlah bintang menjanjikan antara lain Ioana Bugarin dan Emanuel Parvu. Miracle alias Miracol pernah melenggang ke Festival Film Internasional Venice dan Zurich.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
2. Tigers
Kisah nyata perjalanan hidup dan mati pesepakbola Martin Bengtsson ini dipoles sutradara Ronnie Sandahl. Tigers dipercaya mewakili Swedia untuk berkompetisi di Oscars 2022 kategori Film Fitur Internasional Terbaik.
Sebelum menyasar Oscars, film yang dibintangi Erik Enge dan Alfred Enoch ini melaju ke sejumlah ajang pernghargaan. Salah satunya, Palm Springs International Film Festival.
3. My Sunny Maad
Film animasi ini mengusung tema aktual yang enggak kaleng-kaleng. Mengisahkan Herra (Zuzana Stivinova), perempuan Ceko, yang jatuh cinta dengan Nazir (Hynek Cermak), laki-laki asal Afghanistan.
Jatuh cinta ini disertai konsekuensi logis soal kehidupan yang menantinya di Afghanistan pasca-Taliban. Film ini panen pujian hingga diganjar nominasi Film Animasi Terbaik di ajang Golden Globe Awards 2022.
Advertisement
4. Rehana
Drama menegangkan Rehana dimodali premis menjanjikan tentang seorang asisten profesor yang berada di posisi sulit setelah tahu atasannya melakukan serangan seksual terhadap salah satu mahasiswa.
Situasi merumit saat korban enggan menuntut sementara lawannya makin terobsesi. Karya sutradara Abdullah Mohammed Saad ini panen pujian saat berlaga di Festival Film Cannes tahun lalu.
5. Hive
Yang ini pun panen pujian kritikus. Hive mengisahkan Fahrije yang berupaya mendirikan usaha untuk menafkahi keluarga setelah sang suami dinyatakan hilang dalam perang Kosovo. Sayang, keinginan hidup mandiri mendapat perlawanan dari masyarakat patriarki.
Karya sineas Blerta Basholli ini diperkuat akting cemerlang Yllka Gashi, Cun Lajci, dan Aurita Agushi. Hive berjaya di Festival Film Sundance 2021. Ia unggul di tiga kategori termasuk Grand Jury Prize (World Cinema Dramatic).
Advertisement
6. Mutum
Agustus ini tak ada salahnya mengilas balik Mutum, film rilisan tahun 2007, yang menuturkan kehidupan Thiago. Ia tinggal bersama keluarganya di lokasi pertanian terpencil di dataran kering Minas Gerais, Brasil. Kehidupan yang makin sulit membuat Thiago berubah.
Sutradara Mutum, Sandra Kogut, turut menulis naskah film ini bersama Ana Luiza Martins Costa, dan J. Guimaraes Rosa. Ia diganjar Dioraphte Award di Festival Film Internasional Rotterdam. Dengan pencapaian sebagus ini, jelas Mutum sayang untuk dilewatkan.