Liputan6.com, Jakarta Anggita Rachmand kini tengah vakum sementara dari profesi yang selama ini digelutinya olehnya, yaitu di dunia Modeling, Fashion influncer, dan juga selebgram. Wanita 25 tahun ini lebih memilih fokus pada pendidikan ke jenjang S1 yang sedang ditempuh di Jakarta.
Seperti diketahui, Anggita Rachmand memulai kariernya sesuai background sebagai fashion influencer. Anggita mengambil jurusan Fashion Designer di kampusnya. Selain itu, Anggita juga mengeluarkan koleksi ready to wear deluxe pada brand miliknya, Messguided.
Koleksi pertama yang dikeluarkan oleh Anggita Rachmand melalui Messguided, menghadirkan warna-warna mewah seperi gold, coklat, dan tembaga dengan sentuhan detail-detail yang sangat menarik.
Advertisement
"Sebelumnya sudah vakum kurang lebih dua tahun, terus nyobain hal baru di industri kreaitif. Sempat running bikin agency dan management talent untuk menaungi beberapa selebgram, artis untuk endorsement dan digital marketing. Selain itu juga ada video komersial dan photo product," ujar Anggita Rachmand dalam keterangannya, baru-baru ini.
Baca Juga
Inspirasi Busana
Busana koleksi Messguided terinspirasi dari salah satu arsitektur di kota Vatican yang telah membuat Anggita merancang busana koleksi pertama untuk brand-nya itu, berikut beberapa rancangan dari Anggita Rachmand.
"Koleksi busana terbaru ini terinspirasi dari salah satu bangunan gereja terbesar di dunia yaitu Basilika Santo Petrus, tepatnya di Vatican, bangunan yang sangat bersejarah membuat saya tertarik," ujarnya menjelaskan.
"Karena dibangun pada era renaisans, bangunan yang dibangun sangat megah dan ikonik, serta banyak pula seniman-seniman besar yang ikut berkontribusi dalam pembangunan Gereja Basilika Santo Petrus, salah satunya adala Michaelangelo," sambungnya.
Advertisement
Konsep Busana
Dalam mengonsepnya, Anggita Rachmand membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan. Lalu untuk mematangkan konsepnya, ia membutuhkan 1-2 bulan serta pembuatan busananya yang memakan waktu kurang lebih 4-5 bulan.
"Sangat banyak selain basic-nya desainer tidak jauh dari ilustrasi, selain itu salah satunya juga mengaplikasikan detail-detail atau membuat olah bahan untuk dijadikan detail pada busana, terkadang salah satu teknik yang diciptakan juga bisa menjadi salah satu identitas atau signature designer," terangnya.
"Sepertinya akan jauh lebih fokus ke karir desainer tetapi juga tetap menjalankan aktivitas di media sosial untuk mengedukasi anak-anak muda yang sangat tertarik di bidang fashion," lanjutnya memungkasi.