Liputan6.com, Jakarta Sebuah dokumen FBI yang menampilkan nama Angelina Jolie dan Brad Pitt baru-baru ini dibocorkan. Isinya memang kejadian yang sudah lama, terjadi pada tahun 2016, tapi isinya tetap mengagetkan publik.
Pasalnya, isi dokumen tersebut mengungkap insiden pertengkaran mereka di pesawat pribadi, yang memantik perceraian mereka.
Baca Juga
Dilansir dari Entertainment Weekly, Selasa (23/8/2022), aktris Eternal tersebut dimuat dalam dokumen dengan nama panjangnya, dan juga sebagai “AJ.” Sementara nama Brad Pitt disensor.
Advertisement
Insiden ini disebut terjadi saat Angelina Jolie, Brad Pitt, dan anak-anaknya kembali ke California setelah melakukan perjalanan selama dua minggu. Sang aktor Bullet Train disebut menuntut istrinya saat itu ke bagian belakang pesawat, mencengkram kepala dan bahu Angelina Jolie kemudian mengguncangnya.
Brad Pitt disebut berteriak, “You're f***ing up this family (Kamu mengacaukan keluarga ini).”
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Are You Okay, Mommy?
Tak berhenti sampai di sana, Brad Pitt juga disebut meninju langit-langit pesawat sebanyak empat kali. Saat Angelina Jolie masuk pesawat, dua anaknya yang tak disebut identitasnya menangis dan bertanya kepada sang aktris, “Are you okay, mommy?”
Yang menjawab pertanyaan ini, menurut dokumen, adalah Brad Pitt.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Disiram Bir
Brad Pitt—yang diduga Angelina Jolie tengah mabuk—dituding berteriak. “Enggak, Mommy enggak baik-baik saja. Dia menghancurkan keluarga ini.”
Brad Pitt juga dituduh menyiram aktris Tomb Raider itu dengan bir saat Angelina sedang berada dalam selimut bersama anak-anaknya.
Bikin Sakit Hati
Seorang sumber yang dekat dengan Brad Pitt mengatakan bahwa kedua belah pihak sudah memiliki dokumen FBI ini sejak lama. Sumber anonim ini menduga dokumen dibocorkan dengan maksud yang tak baik.
“Kedua belah pihak sudah punya informasi ini selama hampir enam tahun dan bahkan digunakan dalam proses hukum. Tak ada maksud lain dari hal ini, selain cari perhatian media dan untuk memberikan rasa sakit hati,” kata sumber ini.
Advertisement