Deva Mahenra dan Clara Bernadeth Bintangi Film Until Tomorrow

Film Until Tomorrow yang dibintangi Deva Mahenra dan Clara Bernadeth dibesut oleh Hadrah Daeng Ratu.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 29 Agu 2022, 15:49 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2022, 11:57 WIB
Film Until Tomorrow yang dibintangi Deva Mahenra dan Clara Bernadeth
Film Until Tomorrow yang dibintangi Deva Mahenra dan Clara Bernadeth

Liputan6.com, Jakarta Pada 2019 lalu viral di sosial media seorang pria asal Sulawesi Tenggara bernama Alan Tito yang ditinggal sang istri pergi untuk selama-lamanya tiga jam setelah menikah.

Kisah menyayat hati tersebut dijadikan film berjudul Until Tomorrow dengan bintang Deva Mahenra dan Clara Bernadeth.

Film drama romansa besutan Hadrah Daeng Ratu ini sudah menjalani proses syuting pada 2021 lalu. Sembari menunggu perilisan di bioskop yang maju mundur berkaitan dengan situasi pandemi, diadakan syuting ulang untuk beberapa adegan.

"Film ini syuting di masa pandemi, mau rilis juga maju mundur karena kebijakan kapasitas bioskop. Sampai akhirnya kita sempat re-take beberapa bagian setelah melihat editing," kata Oswin Bonifanz selaku produser ditemui di Epicentrum XXI, kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Minggu (28/8/2022).

 

Haka dan Sarah

Jumpa pers film Until Tomorrow
Jumpa pers film Until Tomorrow

Meski berdasar kisah nyata Alan Tito dan Daslina Sombi, Oswin Bonifanz hanya memakai cerita hidup pasangan tersebut. Sementara untuk nama karakter sengaja diubah menjadi Haka dan Sarah.

"Perlu saya jelaskan bila film ini bukan film autobiografi Alan dan istri (Daslina Sombi) semasa pacaran. Kita hanya ambil ceritanya, lalu namanya kita ganti. Untuk pergantian nama kita sudah diskusi sama Mas Alan," ucap Oswin.

 

Lindungi Privasi Keluarg

Jumpa pers film Until Tomorrow
Jumpa pers film Until Tomorrow

Perubahan nama dari Alan Tito dan Daslina Sombi menjadi Haka dan Sarah bukan tanpa alasan. Rupanya untuk melindungi privasi keluarga dan mengurangi menjadi bahan perbandingan.

"Perubahan nama lebih untuk menghargai privasi keluarga dan takut dibanding-bandingkan. Kita nggak mau namanya disamakan supaya tidak ada perbandingan di film dengan karakter aslinya. Di aslinya berhijab, di film tidak," papar Oswin.

 

Jadi Inspirasi

Sementara itu Alan Tito mengungkap alasan menyetujui kisahnya diadaptasi ke film supaya bisa menjadi inspirasi banyak orang. Dan menjadi amal jariyah bagi almarhumah istri.

"Saya berharap film ini jadi manfaat banyak orang, inspirasi banyak orang. Semoga menjadi amal jariyah untuk istri saya juga. Yang memiliki kisah serupa pasti bukan cuma saya, teman-teman sebelum saya pasti ada, semoga dengan kami berbagi cerita ini, teman-teman yang amit-amit memiliki masalah serupa punya gambaran dan insya allah bisa menghadapinya," tandas Alan Tito pada kesempatan.

infografis journal
infografis journal Kenapa Film Horor Banyak Diminati di Indonesia?. (Liputan6.com/Tri Yasni).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya