Liputan6.com, Jakarta Pangeran Harry dan Meghan Markle dikenal vokal bersuara tentang kepahitan selama hidup sebagai anggota Kerajaan Inggris. Hal serupa kembali dikemukakan dalam serial dokumenter Harry & Meghan yang tayang baru-baru ini di Netflix.
Salah satunya mengenai masa-masa terakhir sebelum keduanya memutuskan mundur dari tugas kerajaan.
Pangeran Harry mengingat penampilan terakhirnya di muka publik sebagai anggota keluarga kerajaan senior. Yakni pada 9 Maret 2020 dalam acara Persemakmuran di Westminster Abbey. Adik Pangeran William itu menyebut dirinya sangat gugup karena merasa dunia “memonitor” diri dan keluarganya. Ia bahkan merasa kehidupannya diberlakukan bak sinetron.
Advertisement
“Rasanya seperti hidup dalam opera sabun di mana semua orang melihatmu sebagai hiburan,” kata dia.
Baca Juga
Dingin
Hal ini diperparah dengan hubungannya dengan keluarga yang menurutnya kurang hangat.
“Aku benar-benar merasa jauh dari keluargaku, dan ini sangat menarik karena cara kerja mereka adalah lebih menekankan bagaimana hal ini terlihat ketimbang dirasakan. Dan hal ini memang terlihat dingin, tapi selain itu juga terasa dingin,” kata dia.
Advertisement
Meghan Menangis
Meghan Markle juga menambahkan, bahwa setelah acara tersebut pertahanannya sempat runtuh. Ia menangis, disaksikan pengawal yang telah lama menemani Pangeran Harry.
“Aku berkata, ’Aku sudah berusaha keras.’ Dan ia menjawab, ‘Saya tahu Anda telah melakukannya, Ma’am. Kamu telah berusaha keras’,” tutur Meghan, menggambarkan kembali percakapan kala itu.
Tudingan Pangeran Harry
Dalam serial dokumenter yang sama, Pangeran Harry juga sempat menuding bahwa Pangeran William melanggar janji yang pernah mereka buat. Yakni agar jangan sampai staf yang bekerja untuk mereka saling menjatuhkan kakak beradik ini lewat media.
“William dan aku sama-sama melihat hal ini berlangsung di kantor ayah kami, dan kami membuat kesepakatan bahwa hal seperti ini tak akan terjadi di kantor kami,” kata dia.
Namun—menurut Pangeran Harry—sang kakak justru bebuat serupa
“Melihat kantor kakakku menyalin hal yang sama persis dengan perbuatan itu—yang mana kami berdua telah berjanji tak akan melakukannya—begitu menghancurkan hati,” tuturnya.
Advertisement