Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana untuk memperluar jaringan moda transportasi massal Mass Rapid Transit (MRT) koridor East-West sepanjang kurang lebih 84,1 kilometer dari Cikarang, Jawa Barat, hingga Balaraja, Banten. Perencanaan ini mendapat dukungan besar dari Pemerintah Kerajaan Inggris.
Pemerintah Inggris melalui Expression of Interest (EoI) telah menyatakan dukungan pembiayaan sebesar 1,2 miliar dollar atau setara dengan Rp19,3 triliun untuk MRT Jakarta fase 3.
Advertisement
Baca Juga
Selain dengan Inggris, Pemerintah Indonesia juga menawarkan kerja sama Jepang. Hal itu dilakukan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, saat kunjungan kerjanya ke Jepang.
Di sana, Budi Karya bertemu dengan sejumlah pejabat penting dari kementerian terkait Jepang seperti Ministry of Land, Infrastructure, Transport, and Tourism (MILT), Japan Bank of International Cooperation (JBIC), Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Prime Minister;s Special Advisor to the Cabinet Mori Masafumi, dan Ministry of Foreign Affairs (MOFA). Di kesempatan tersebut, Budi Karya menyampaikan apresiasi dukungan Pemerintah Jepang atas kesuksesan fase 1 MRT Jakarta.
Buka Kesempatan
Untuk MRT Jakarta fase 3, Budi Karya juga membuka kesempatan kepada Pemerintah Jepang untuk kembali memberikan dukungannya.
"Kita juga mendiskusikan jalur East-West, dan alhamdulillah dalam waktu dekat akan dilakukan penandatanganan satu kepastian pendanaan dari Jepang sehingga proyek MRT Jakarta dari selatan dan utara serta timur-barat bisa berjalan baik," ungkapnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Fokus DKI Jakarta
Ditambahkan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar, bahwa Jepang berkomitmen melalui JICA untuk mengakselerasi proyek fase 2, juga mempercepat pelaksanaan East-West.
"Untuk koridor Eeast-West, Pemerintah Jepang akan memfokuskan pada segmen DKI Jakarta sepanjang 23 kilometer dari Ujung Menteng hingga Tomang," paparnya.
Kolaborasi
Dengan pertemuan ini, William Sabandar menjelaskan bahwa Indonesia terus berupaya untuk bisa berkolaborasi dengan banyak pihak.
"Selain dari MRT Jakarta, tim dari JICA juga menjelaskan tentang usulan kerangka kerja konsep transit-oriented development di Indonesia. Ini merupakan upaya kita untuk terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengakselerasi pembangunan MRT Jakarta," pungkas William Sabandar.
Advertisement