20 Seniman Mural Diabadikan dalam Buku, Mulai dari Darbotz hingga Bujangan Urban, Dikurasi Berdasarkan 6 Aspek Ini

Juli 2023, ditutup dengan buku Crossing The Wall: The Stories of 20 Indonesian Muralists yang mengabadikan 20 profil seniman maupun komunitas mural.

oleh Wayan Diananto diperbarui 04 Agu 2023, 23:41 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2023, 21:40 WIB
Seniman mural Bujangan Urban. (Foto: Dok. Istimewa)
Juli 2023, ditutup dengan buku “Crossing The Wall: The Stories of 20 Indonesian Muralists” yang mengabadikan 20 profil seniman dan komunitas mural. (Foto: Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Juli 2023, ditutup dengan lahirnya sebuah buku berjudul Crossing The Wall: The Stories of 20 Indonesian Muralists, yang mengabadikan 20 profil seniman mural dan komunitas mural Tanah Air.

Buku ini menceritakan perjalanan 20 seniman dan komunitas mural dalam berkesenian serta berproses hingga berhasil menemukan karakter yang mampu merefleksikan jati diri dalam berkarya.

Para seniman itu yakni Anagard, Apotik Komik, Andy Rharharha, Bayu Widodo, Bujangan Urban, Eko Nugroho, Emus Larmawata, Farid Stevy, Farhan Siki, dan Geger Boyo.

Selain itu, ada Darbotz, Komunitas Pojok, Media Legal, Marishka Sukarna, Popok Tri Wahyudi, Sinta Tantra, Stereoflow, The Popo, Taring Padi, dan tak ketinggalan, Wild Drawing.

 

Karya, Konsistensi, Kebaruan, Tema

Seniman mural Bujangan Urban. (Foto: Dok. Istimewa)
Seniman mural Bujangan Urban. (Foto: Dok. Istimewa)

Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Kamis (3/8/2023), kurator sekaligus penulis buku Crossing The Wall, Hilmi Faiq, berbagi romatika dalam menyusun buku setebal 356 halaman ini.

“Nama-nama seniman kami kurasi dari ratusan seniman dengan mempertimbangkan setidaknya 6 aspek yakni karya, konsistensi, kebaruan, dan tema. Selain itu juga magnitude atau impak karya terhadap publik,” katanya.

Karya Penanda Tempat dan Ikon

Peluncuran buku Crossing The Wall: The Stories of 20 Indonesian Muralists di Museum Macan Jakarta, Senin, 31 Juli 2023. (Foto: Dok. Istimewa)
Peluncuran buku Crossing The Wall: The Stories of 20 Indonesian Muralists di Museum Macan Jakarta, Senin, 31 Juli 2023. (Foto: Dok. Istimewa)

“Misalnya, beberapa karya mereka jadi penanda tempat atau ikon seperti yang dilakukan Darbotz dan Stereo Flow,” Hilmi Faiq menyambung. Para seniman ini kemudian diwawancara secara daring untuk digali lebih jauh terkait perjalanan karier serta rekam jejak.

Crossing The Wall: The Stories of 20 Indonesian Muralists ditulis dalam Bahasa Indonesia oleh Seno Joko Suyono, Himli Faiq dan Samuel Indratma serta Bahasa Inggris diterjemahkan Tjandra Kerto, Dwi Atmanta, juga Anton Kurnia. Buku ini dicetak dalam jumlah terbatas.

 

10 Warna

Peluncuran buku Crossing The Wall: The Stories of 20 Indonesian Muralists di Museum Macan Jakarta, Senin, 31 Juli 2023. (Foto: Dok. Istimewa)
Peluncuran buku Crossing The Wall: The Stories of 20 Indonesian Muralists di Museum Macan Jakarta, Senin, 31 Juli 2023. (Foto: Dok. Istimewa)

Crossing The Wall: The Stories of 20 Indonesian Muralists dirilis Cat Mowilex bekerja sama dengan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG). Kali pertama diperkenalkan kepada publik di Museum Macan Jakarta berbareng dengan peluncuran Pablo Art Paints.

Sebagai informasi, Pablo Art Paints adalah merek baru kategori cat seni (lukis) dengan produk pertama yaitu Pablo Mural Paints. CEO PT Mowilex Indonesia, Niko Safavi, menjelaskan, Mowilex telah dipakai para seniman mural sejak dekade 1980-an hingga kini.

“Tahun ini, kami perkenalkan Pablo Art Paints yang terdiri cat mural dan cat lukis. Formula Pablo Mural Paints telah teruji durabilitas-nya dalam menghadapi cuaca. Pablo Mural Paints diluncurkan dalam 10 warna, tersedia dalam bentuk siap pakai,” jelas Niko Safavi.

 

 

 

Infografis 9 Buku Populer Indonesia dari Masa ke Masa
Buku populer di Indonesia dari masa ke masa sudah berkembang sebelum era kemerdekaan. (Dok: Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya