Dwiki Dharmawan Hadir Dalam Indonesian World/Jazz Meeting 2023 (IWJM), Ingin Ekosistem Musik Semakin Diakui Secara Global

Kolaborasi IWJM 2023 bersama Kemenparekraf RI berharap dapat memajukan dan mempromosikan sub-sektor ekraf yaitu sektor Musik dan sektor pariwisata.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 22 Nov 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2023, 17:30 WIB
[Bintang] Dwiki Dharmawan
Dwiki Dharmawan (Adrian Putra/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Musisi Dwiki Dharmawan menganggap penting gelaran IWJM Indonesian World/Jazz Meeting 2023. Menurut dia, para musisi dapat bertemu langsung dan mempresentasikan karyanya kepada para penyelenggara festival, baik dalam dan luar negeri.

Dwiki Dharmawan bersama pemain Contrabass muda berbakat Kevin Yosua dan jurnalis senior Jazz Frans Sartono, saat workshop yang dipandu Etnomusikolog Joko Gombloh, sepakat mengatakan bahwa syarat paling utama agar musisi bisa dapat peluang konser di luar negeri adalah dengan terus berkarya.

"Berkarya menghasilkan komposisi musik yang unik dan meningkatkan skill musikalitasnya," kata Dwiki di Ballroom ARTotel Suites Bianti Yogyakarta, yang merupakan Official Venue & Hotel acara IWJM pada 17 November 2023

"Keberlangsungan ekosistem musik ini bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah saja, tentunya merupakan tanggung jawab seluruh pihak yang terlibat," Dwiki menambahkan.

 

Penandatanganan MOU

Indonesian World/Jazz Meeting 2023
Indonesian World/Jazz Meeting 2023

IWJM Indonesian World/Jazz Meeting 2023 dibuka dengan penandatanganan MOU antara Warta Jazz yang diwakili Agus Setiawan Basuni selaku inisiator IWJM dan Balkan Jazz Festival yang diwakili Ivan Blagojevic dari Nisville Jazz Festival Serbia dan Vinko Mihajlovic dari Petrovac Jazz Festival Montenegro.

Ari Setyo Nugroho yang mewakili Direktorat Manajemen Industri, Deputi Bidang Industri & Investasi Kemenparekraf/Baparekraf RI menyampaikan bahwa strategi pemulihan industri pariwisata & ekonomi kreatif pasca pandemi telah berjalan baik sejak bulan Agustus 2023 dengan kunjungan wisman sebanyak 7,4 juta kemudian akan ditargetkan untuk mencapai 10 juta di akhir Desember 2023.

 

Negara Ketiga Setelah AS dan Korea

Menurut Ari, produk ekraf juga berangsur membaik dan Indonesia menjadi negara ketiga setelah Amerika & Korea dalam industri kreatif. Musik sendiri merupakan sub-sektor ekonomi kreatif dan karena adanya teknologi digital streaming, diperkirakan lonjakannya akan mencapai 12,8%.

"Tentunya ada tantangan dibaliknya seperti rawan pembajakan, hal-hal mengenai royalti dan hak cipta. Namun pemerintah akan banyak memberikan dukungan salah satunya perihal perizinan penyelenggaraan konser. Perizinan dipermudah secara digital agar 3000 event yang sudah dan akan berjalan di 2023 diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk perekonomian Indonesia," dia menuturkan.

 

 

 

 

Sesi Speed Dating/Networking.

Dalam acara itu, Ivan Blagojevic dari Nisville Jazz Festival Serbia, Vinko Mihajlovic dari Petrovac Jazz Festival Montenegro, Yuri Mahatma dari Ubud Village Jazz Festival, Ajie Wartono dari Ngayogjazz, Bagas Indyatmono dari Jazz Gunung, Budhi Hermanto dari Jazz Atas Awan, Anas Syahrul Alimi dari Prambanan Jazz secara bergilir berinteraksi secara langsung dengan beberapa grup musisi Indonesia dalam sesi Speed Dating/Networking. 

IWJM 2023 ditutup dengan showcase penampilan secara live grup yang sudah lolos seleksi yaitu Vertigong (Yogyakarta), Amrus Ramadhan (Bandung) by KLCBS, Cresensia Naibaho (Yogyakarta), Aditya Ong Trio (Solo), Nadine Adrianna (Bandung) by KLCBS, Four Notes (Jakarta) by Oh My Jazz.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya