Inara Rusli Menangis Tersedu-sedu Cerita Kepanikan Bawa Dua Anaknya ke UGD

Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari lalu, Inara Rusli bercerita bahwa kedua anak laki-lakinya dilarikan ke rumah sakit. Lewat acara Pagi-Pagi Ambyar, Inara bercerita sambil nangis tentang momen berat itu.

"Dari subuh aku sudah hectic banget nganter anak-anak, Along sama Ali ke UGD, kemarin Daddy-nya datang cuma sebentar doang mampir terus pergi lagi. Aku pikir anak-anak langsung dibawa ke rumah sakit, cuma mungkin dia enggak sempat," kata Inara dikutip dari YouTube Trans TV pada Rabu (28/2/2024).

Setelah kedua anaknya ditangani dokter di rumah sakit, Inara langsung bergegas berangkat bekerja. Mantan istri Virgoun ini memenuhi undangan untuk tampil di acara talk show.

"Jadi anak-anak tadi panas lagi berdua, Along sama Ali, ya sudah aku pagi-pagi bertolak ke rumah sakit, ke UGD dulu urus administrasinya, baru aku tinggal ke sini, tadi sampai naik ojek karena ngejar waktu, macet," terangnya sambil menangis tersedu-sedu.

Lebih lanjut, majelis hakim Pengadilan Agama (PA) Jakarta Barat memutuskan bahwa Virgoun harus memberi nafkah senilai Rp 75 juta perbulan untuk anak-anaknya.

Namun, sang musikus hanya memberi Rp 20 juta. Inara harap persoalan ini dapat diselesaikan secara bijak.

"Aku cuma pengin kita bisa sama-sama secara dewasa, sama-sama ambil keputusan yang bijak buat anak-anak tanpa ada pengaruh dari orang-orang luar, karena ini menyangkut masa depan anak-anak," tuturnya.

Itu juga bagian dari konsekuensi dari perbuatan sang mantan suami. Jadi, Inara ingin Virgoun dapat bertanggung jawab sepenuhnya.

"Di luar sana orang-orang bilang ikhlasin aja, tapi kan enggak semudah itu. Ini kan merupakan hasil konsekuensi dari perbuatan yang secara sadar dia lakukan. Jadi harusnya orang-orang atau para wanita di luar sana yang sudah menikah, harusnya bisa saling support, bahwa tindakan ini tuh benar," ucapnya.

Dia tidak ingin membiarkan Virgoun lolos begitu saja dari tanggung jawab. Sebab, menurutnya tanggung jawab merupakan nilai penting yang harus ada pada setiap individu terutama laki-laki.

"Kita harus mendorong orang, laki-laki untuk bertanggung jawab atas segala keputusan yang dibuat. Aku sendiri sebagai seorang ibu mendorong anak laki-laki aku untuk bertanggung jawab sekecil apa pun. Supaya ketika dewasa mereka sadar apa yang diajukan dan seperti apa konsekuensinya. Enggak begitu aja lepas tanggung jawab dan melemparkan kesalahan ke orang lain," tutupnya.