Liputan6.com, Jakarta Jika dulu tak semudah itu mendapatkan kulit cerah dan mulus seperti yang ditampilkan aktor dan aktris dalam K-Drama, kini hal tersebut bukanlah persoalan besar.
Baca Juga
Kehadiran Lavieen Thulium Fractional Laser, produk terbitan salah satu perusahaan terkemuka dari Korea Selatan, Wontech, untuk pertama kalinya hadir di Tangerang, tepatnya di Eden Aesthetics & Wellness Clinic.
Advertisement
“Kami sangat bangga dapat menghadirkan Lavieen Thulium Fractional Laser untuk pertama kalinya di Tangerang dan kedua di Indonesia.” Kata dr. Raysa Angraini, M.Biomed (AAM) di Eden Aesthetics & Wellness Clinic, Tangerang, baru-baru ini.
dr Raysa mengatakan, laser terbaru ini memiliki fungsi mengatasi acne scars dan tanda-tanda penuaan. "Bisa bikin tekstur kulit lebih halus, menyamarkan pori-pori besar, memudarkan flek, bekas jerawat, serta ada efek mengencangkan dan mencerahkan kulit juga," kata dia.
Area Rambut
Lavieen Thulium Fractional Laser, dijelaskan dr Raysa, tak cuma bermanfaat untuk membuat kulit cerah dan halus.
"Selain untuk wajah, Lavieen Thulium Fractional Laser ini bisa untuk area rambut juga ya. Fungsinya untuk mengatasi kerontokan dan kebotakan.” dr. Laydy Suryo Gondo, Dipl. AAAM menimpali.
Advertisement
Solusi Tampil Prima
Ia yakin bahwa laser yang dibawa dari Korea Selatan ini akan jadi solusi yang tepat bagi pria dan wanita yang ingin tampil prima di setiap kesempatan.
“Lavieen Thulium Fractional Laser ini kalau dibandingkan dengan fractional laser yang lain masa pemulihan atau downtimenya bisa dikatakan lebih singkat ya. Nggak menimbulkan rasa sakit yang mengganggu juga, jadi yang punya pain tolerance rendah masih aman banget.” ujar dr. Laydy.
Hasil Terlihat Hitungan Hari
Hasil treatment dengan Lavieen Thulium Fractional Laser akan terlihat dalam waktu 3-7 hari pasca treatment.
"Dalam satu kali sesi treatment saja sudah bisa terlihat perubahan kondisi kulit yang lebih baik. Jika ingin dapatkan hasil yang maksimal disarankan untuk mengulangi treatment dengan jeda waktu 3 sampai 4 minggu," dr. Laydy memaparkan.
Advertisement