Belajar dari Korea, Sinemart Ingin Jadi Tuan Rumah di Indonesia dan Mempesona di Mancanegara

Sinemart memberikan wawasan bagi para penggiat industri film dan serial TV tanah air

oleh M Altaf Jauhar diperbarui 25 Jun 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2024, 08:00 WIB
Sinemart gelar pelatihan penulisan skrip yang diikuti 30 peserta. (Liputan6.com/M Altaf Jauhar)
Sinemart gelar pelatihan penulisan skrip yang diikuti 30 peserta. (Liputan6.com/M Altaf Jauhar)

Liputan6.com, Jakarta Sinemart menggelar pelatihan penulisan skrip dengan menghadirkan penulis drama Korea terkenal, Oh Sang Ho, yang dikenal melalui karyanya dalam "Taxi Driver." Acara ini bertujuan memberikan wawasan bagi para penggiat industri film dan serial TV tanah air untuk menciptakan karya-karya terbaik bagi pemirsa. 

David Setiawan Suwarto, CEO Sinemart dan Moji, mengakui bahwa Korea memiliki industri hiburan yang sangat maju. Menurutnya, karya-karya anak bangsa juga memiliki potensi untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan memukau di negara lain.

"Kita berani bermimpi, mengapa kita menjadi penonton film Korea, tapi mengapa orang Korea tidak menonton film kita. Mereka hebat bisa ditonton di seluruh dunia," ujar David di Kampus ATVI IMDE, Emtek City, Jakarta Barat, Senin (24/6/2024).

"Apakah mungkin kita bisa mulai ditonton di negara tetangga kita dulu. Kemarin ada film Thailand yang ditonton di sini, kenapa bukan film Indonesia yang ditonton di Thailand? Dulu banyak film Hongkong ditonton, kenapa bukan film Indonesia yang ditonton di Hongkong?" tambah David.

 

Kesempatan Terbuka

Sinemart gelar pelatihan penulisan skrip yang diikuti 30 peserta. (Liputan6.com/M Altaf Jauhar)
Sinemart gelar pelatihan penulisan skrip yang diikuti 30 peserta. (Liputan6.com/M Altaf Jauhar)

David menyatakan bahwa ada banyak kesempatan terbuka melalui karya-karya penggiat film dan serial TV Indonesia yang mendunia. Kesempatan ini akan memberikan dampak positif pada budaya dan produk-produk tanah air. 

"Misalnya, drama kita suatu hari menjadi populer di sana, tentunya bisa membawa produk-produk dari Indonesia juga. Jadi, impian jangka panjangnya seperti itu. Kita ingin menang dulu di lokal, tetapi kalau ada kesempatan masuk ke regional dan internasional sambil membawa nama Indonesia, itu luar biasa," jelasnya.

 

Meningkatkan Kualitas

Sinemart gelar pelatihan penulisan skrip yang diikuti 30 peserta. (Liputan6.com/M Altaf Jauhar)
Sinemart gelar pelatihan penulisan skrip yang diikuti 30 peserta. (Liputan6.com/M Altaf Jauhar)

David melanjutkan, untuk jangka pendek, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas karya-karya yang disuguhkan kepada pemirsa. 

"Supaya kita bisa lebih baik dalam melayani dan menghibur pemirsa kita di SCTV, Indosiar, Moji, Mentari, dan Vidio. Atau menghibur pemirsa dari klien-klien lain, seperti Sinemart yang menyuplai ke Viu atau We TV. Tentu jangka pendeknya kita bisa langsung melakukan itu, dan jangka panjangnya kita ingin belajar dari Korea," tutur David.

 

Penulisan Skrip

Sebanyak 30 peserta ikut dalam pelatihan penulisan skrip ini, terdiri dari tim Sinemart, SCTV, Indosiar, hingga Vidio. Selain pemberian materi, pelatihan juga diisi dengan kunjungan ke studio-studio megah di Kawasan Emtek City. 

Melalui pelatihan ini, Sinemart berharap dapat memperkuat industri hiburan tanah air dan membuka jalan bagi karya-karya Indonesia untuk bersaing di panggung internasional. Dengan mengikuti jejak Korea, Sinemart berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produksi dan menjadi pemimpin di industri hiburan Indonesia, serta menciptakan peluang untuk dikenal dan diapresiasi di seluruh dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya