Maharya Semakin Bersinar Jelang 100 Tahun Sumpah Pemuda

Maharya semakin menyala jelang 100 tahun sumpah pemuda mendatang.

oleh Aditia Saputra diperbarui 20 Sep 2024, 13:56 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2024, 08:30 WIB
Maharya
Maharya

Liputan6.com, Jakarta Grup musik Maharya terus menunjukkan eksistensinya jelang peringatan 100 tahun Sumpah Pemuda. Seniman musik era 90-an ini membawa pesan moral dan patriotisme bagi generasi muda, khususnya Gen Z. 

Dengan kolaborasi para musisi legendaris seperti gitaris Iram Ucamp dan drummer Herman Husin, yang pernah tergabung dalam grup musik Jamrud, Maharya menciptakan karya musik yang berbeda. Vokalis sekaligus pendiri Maharya, Satria Angga, menggubah lirik-lirik musik mereka dari berbagai kitab yang menceritakan kejayaan Nusantara.

Maharya mengklaim sebagai penerus karya musisi-musisi legendaris seperti Wage Rudolph Soepratman, Gombloh, dan Gesang. Dalam pernyataannya, Satria Angga, yang juga keturunan trah HB-1, mengungkapkan bahwa mereka terinspirasi oleh momen bersejarah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, saat lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolph Soepratman berhasil menyatukan para pemuda untuk berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Seniman Lain

Maharya
Maharya

Mengusung nama Maharya, grup ini tidak hanya berfokus pada musik, tetapi juga mengajak seniman-seniman lain untuk berkumpul dalam persiapan peringatan 100 tahun Sumpah Pemuda. Mereka akan menggelar acara dengan tajuk "Salam Rajut Bangsa" di Bandung Selatan, yang menjadi markas utama Maharya. 

Dalam kesempatan yang sama, Herman Husin, mantan drummer Jamrud, menyampaikan pentingnya cinta tanah air. 

"Kalau bukan kita, siapa lagi yang mencintai negeri ini? Kalau bukan sekarang, kapan lagi kita berkontribusi untuk anak bangsa lewat musik?" ucap Herman.

 


Cinta Tanah Air

Maharya mengajak para pendengarnya untuk terus menanamkan rasa cinta tanah air, walaupun kondisi hidup mungkin belum sempurna. Mereka menekankan bahwa cinta kepada Indonesia adalah hal yang tak bisa ditawar, meski "tanah masih ngontrak dan air masih beli," ujar mereka sambil berkelakar. 

Pernyataan tersebut disampaikan saat Maharya menghadiri acara JCI TOYP of Indonesia Honorees yang digelar di Gedung Tri Brata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada 19 September. Acara ini merupakan penghargaan bagi anak-anak bangsa yang telah mendunia dan turut dihadiri oleh beberapa tokoh penting negeri ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya