Liputan6.com, Jakarta Joko Anwar menjadi babak baru dalam karir yang dimulai olehnya selama 20 tahun berkarya. Film ini, salah satunya mengambil kisah guru-guru yang ada di Indonesia selama ini.
Edwin menjadi peran yang dimainkan oleh Morgan Oey, yang berjuang untuk melakukan yang terbaik, walaupun dihalangi oleh sistem yang sulit.
Baca Juga
"Jujur ini bisa dibilang salah satu peran paling berat yang pernah saya kerjakan sepanjang saya berkarir di dunia perfilman," ujar Morgan kepada media pada Press Conference Official Trailer Pengepungan di Bukit Duri, XXI Plaza Senayan, Kamis (30/1/25).
Advertisement
Ia menyebut bahwa cerita yang diangkat dalam film ini memberikan tantangan tersendiri baginya sebagai aktor.
Namun, bagi Morgan, Ia merasa terbantu oleh suasana kerja yang diciptakan oleh Joko Anwar dan tim produksi. Meskipun berat, Morgan mengaku tidak merasa tertekan selama proses syuting berlangsung.
Perubahan untuk Menjadi Edwin
Morgan dalam memerankan tokoh Edwin, diminta untuk menurunkan berat badannya oleh Joko Anwar.
"Untuk karakter Edwin memang abang requestnya harus beda fisiknya, harus lebih kurus. Turun 9 kilogram," ujar Morgan.
Tak hanya berat badan, Morgan juga mengubah potongan rambutnya. Morgan menyampaikan, Joko Anwar meminta agar dirinya tampil berbeda di film tersebut.
Perubahan fisik Morgan lainnya, dalam adegan ia lebih banyak berlari dan melakukan banyak pertengkaran dengan muridnya.
Advertisement
Pertikaian Morgan dan Omara
Morgan berperan menjadi seorang guru bernama Edwin, ia mengajar di sekolah yang marak dengan kekerasan, SMA Duri Jakarta.
Selama mengajar, Edwin berjumpa dengan siswa yang dia percaya adalah anak yang dia cari. Hingga akhirnya, Edwin berjumpa dengan anak yang menjadi korban kekerasan di sekolah.
Pelaku utamanya adalah Jefri yang diperankan oleh Omara Esteghlal. Jefri memiliki komplotan disertai dengan senjata tajam, adegan ini terlihat jelas dalam trailer tersebut.
"Sekolah khusus anak-anak bermasalah. Seorang guru yang nekat mendisiplinkan para siswa. Di sini, guru bukan hanya harus mengajar, tapi bertahan hidup dari ancaman maut murid-muridnya," tulis Joko Anwar di X.
Kali Pertama di Film Joko Anwar
Mantan personel SMASH itu, tak pernah terpikirkan olehnya bisa diajak main di dalam proyek-proyek film Joko Anwar.
Ia tak pernah terbayangkan akan dilibatkan dalam filmnya. Namun, Morgan tak pernah menaruh ekspetasi berlebih akan masuk dalam jajaran pemain.
"Ya, sudah kita enggak ada ekspetasi apa-apa, benar-benar casting, kalau dapet alhamdulillah, Puji Tuhan, kalau enggak ya udah," ujar Morgan.
Morgan merasa bangga sekaligus senang karena bisa mewujudkan salah satu mimpinya di dunia film.
(Rahmadina Sundari/Liputan6.com)
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)