Gandhi Fernando Hadiri Gala Premiere Film Anak Kunti di Malaysia, Singgung Kedalaman Cerita dan Emosi

Liputan6.com, Jakarta Gandhi Fernando menghadiri gala premiere film Anak Kunti di TGV Cinemas KLCC, Kuala Lumpur, bulan ini. Anak Kunti akan tayang serentak di Indonesia, Malaysia, dan India mulai 20 Februari 2025.

Sang aktor menyebut, Anak Kunti film horor berlatar era 1990-an hasil kerja sama Creator Pictures, Drias Production, Kipas-Kipas Entertainment, Horizon Film Entertainment, dan NUON.

Anak Kunti yang dibintangi Nita Gunawan, Gisellma Firmansyah, Selvi Kitty, hingga Iwa K didistribusikan ke Malaysia oleh ST Media. Gandhi Fernando lega, film karya Bambang Drias itu disambut hangat publik Malaysia.

“Melihat antusiasme penonton Malaysia terhadap Anak Kunti benar-benar pengalaman luar biasa. Kami ingin menghadirkan horor yang tidak hanya menakutkan, tapi punya kedalaman cerita dan emosi,” kata Gandhi Fernando.

Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Senin (10/2/2025), Gandhi Fernando menjelaskan, Anak Kunti mengisahkan perjalanan pelajar pesantren yatim piatu, Sarah (Gisellma Firmansyah), saat kembali ke desa asalnya, Wonoenggal.

Di sana, Sarah mencoba mengungkap misteri keluarganya. Kepulangan Sarah malah memicu teror kuntilanak yang dipercaya sebagai jelmaan ibunya yang meninggal saat melahirkan anak kembar belasan tahun silam.

Dengan durasi 94 menit dan dukungan teknologi audio Dolby Atmos, film Anak Kunti menghadirkan perpaduan ketegangan psikologis dan supranatural. Gandhi Fernando pun membeberkan rencana setelah menggelar gala premiere di Malaysia.

“Selain Malaysia, negara lain seperti Thailand, Vietnam, Brunei, Pakistan, Singapura, dan Bangladesh menyusul pada Maret sampai April 2025. Turki dijadwalkan menayangkan film ini pada Juni 2025,” ujar Gandhi Fernando.

“Setelah Kuala Lumpur, gala premiere film Anak Kunti akan digelar di Jakarta pada 11 Februari 2025 kemudian Surabaya, Jawa Timur, 18 Februari 2025,” beri tahunya. Diberitakan sebelumnya, Gandhi Fernando optimistis Anak Kunti disambut hangat pencinta sinema.

“(Saya optimistis karena) kuntilanak familier dan membumi di masyarakat. Kedua, (film ini mengusung) tema pesantren. Tentang santriwati. Anak Kunti digarap dengan kualitas teknis mahal dan sampai menggunakan tata suara Dolby Atmos,” ia mengakhiri.