Ketua LSF: Film Pengganti Dongeng Sebelum Tidur

Sebelum tidur, anak-anak biasanya dibacakan cerita oleh para orangtua.

oleh Julian Edward diperbarui 28 Jun 2013, 12:15 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2013, 12:15 WIB
mukhlis-paeni-130628b.jpg
Sebelum tidur, anak-anak biasanya dibacakan cerita oleh para orangtua. Tujuannya agar pesan moral yang ada dalam cerita tersebut bisa diserap dan diaplikasikan si buah hati. Lunturnya budaya berdongeng kepada anak, bukan alasan untuk menanamkan pesan positif. Lewat film, tujuan itu masih bisa dilakukan.

Sineas Indonesia kini memiliki kesadaran untuk membuat film-film inspiratif yang berguna membangun generasi muda. Inilah yang dijadikan pijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menggelar "Persemaian Nilai Budaya–Nonton Bareng Film Inspiratif 2013” di tahun ketiga. Baru-baru ini kegiatan tersebut diselenggarakan di Kabupaten Kulonprogo, Jawa Tengah. Tiga film box office Indonesia diputar, yaitu Surat Kecil Untuk Tuhan, Hasduk Berpola, dan Tampan Tailor.

"Film ini adalah pengganti dongeng sebelum tidur. Anak-anak sekarang diceriterakan itu sudah tidak masuk akal lagi. Cerita yang sekarang sudah diformulasi ke zaman yang baru dalam bentuk film," tutur Ketua Lembaga Sensor Film, Dr. Mukhlis Paeni di sela acara.

Selain itu, Mukhlis mengatakan kalau dunia perfilman nasional memiliki tantangan yang besar yaitu memupus unsur komersil yang kini mendominasi pembuatan film. "Memang ada film-film yang dipakai untuk membangun karakter, tapi yang jadi persoalan, siapa yang mau rugi demi idealisme. Antara idealisme dan bisnis," tandas Mukhlis.

Selain nonton bareng, kegiatan ini juga diselingi pengantar motivasi oleh praktisi pendidikan. Dan juga diskusi interaktif dengan narasumber Agus Hermansyah Mawardi Asisten Sutradara Surat Kecil Untuk Tuhan & Hasduk Berpola  serta Alisia Rininta, salahsatu pemain Hasduk Berpola.(Jul/Mer)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya