Tak Hanya Olahraga, Film Mari Lari Juga Angkat Hubungan Ayah-Anak

Film 'Mari Lari' tak sekadar berbicara soal romantisme. Film ini juga mengangkat hubungan antara ayah dan anak.

oleh Julian Edward diperbarui 08 Feb 2014, 16:00 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2014, 16:00 WIB
olivia-lubis-140208b.jpg

Rio Kusumo, 28 tahun, menjadi pemuda gagal yang tak pernah menyelesaikan impiannya. Padahal, sang ayah, Tio Kusumo, merupakan atlet lari yang sukses hingga memiliki pabrik sepatu. Karena malu, Rio pun memutuskan keluar dari rumah.

Cuplikan tadi merupakan kisah di film Mari Lari, yang akan tayang Maret 2014 nanti. Rio yang diperankan oleh Dimas Aditya akhirnya mendapatkan motivasi dari sosok Annisa yang diperankan Olivia Jensesn Lubis. Sosok gadis cantik pemberi motivasi ini berharap agar Rio bisa menggapai impian dan menjadi manusia sukses.

Meski ada pertautan cinta, film ini tak melulu soal romantisme. Sang sutradara, Delon Tio, ingin juga mengangkat hubungan ayah-anak, tema yang belum begitu populer di perfilman nasional.

"Filmnya penuh dengan sporty-enerjik dan berlari. Benang merahnya lari tapi ada pesan untuk kehidupan yang biasa-biasa saja. Buat saya film ini menginspirasi banget ya. Ada makna yang keren di dalamnya," kata Olivia di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2014).

Sementara itu, Dimas mengakui tak mudah memerankan tokoh Tio. Apalagi, ia harus memposisikan diri sebagai seorang pecundang.

"Ini karakter baru tapi ada beberapa di bagian karakter itu memang diri saya. Tantangannya mungkin lebih ke arah olahraganya. Saya memposisikan diri sebagai pecundang," tutup dia. (Jul/Ars)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya