Surabaya - Dadap, tanaman sering digunakan sebagai tanaman pagar dan peneduh. Meski demikian, sebagian masyarakat di Indonesia juga menggunakan tanaman dadap sebagai obat tradisional seperti antimalaria dan antioksidan.
Oleh karena itu, Peneliti Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, Tjitjik Srie Tjahjandarie (Cicik) mulai tertarik melakukan penelitian terkait tanaman dadap-dadapan.
Diawali dengan penelitian tanaman dadap merah atau Erythrina crista-galli L yang ada di kampus pada 2014. Dari penelitian terhadap dadap merah tersebut, diketahui senyawa pada tanaman tersebut memiliki kemampuan sebagai anti-malaria dengan kekuatan moderat. Artinya, tanaman tersebut tidak bisa untuk menyembuhkan penyakit malaria tapi memiliki kemampuan untuk mencegah.
Advertisement
Baca Juga
Berbekal dari hasil penelitian tersebut, Cicik kemudian tertarik untuk melakukan penelitian kepada tanaman dadap serep atau Erythrina orientalis. Dengan tujuan untuk menguji apakah senyawa pada dadap serep memiliki kemampuan untuk antioksidan dan anti kanker.
Pada penelitian dadap serep, Cicik dan tim memilih untuk menggunakan bagian kulit batang. Bagian yang sering digunakan oleh masyarakat.
"Selain karena bagian kulit batang sering digunakan oleh masyarakat untuk obat tradisional, pada bagian kulit batang juga merupakan bagian paling banyak tersimpan metabolit-metabolit sekunder yang lebih banyak dari bagian tanaman yang lain," ucap Cicik, seperti dikutip dari suarasurabaya.net, yang ditulis Minggu (13/7/2019).
Cicik menjelaskan, setidaknya terdapat lima senyawa yang ditemukan pada tanaman dadap serep. Yaitu Phaseollin, Shinpterocarpin, 4'-O-Methyl licoflavanone, Alpinumisoflavone dan 8-Prenyldaizein.
Kemudian, kelima senyawa tersebut diuji aktivitasnya sebagai anti kanker dengan sel kanker leukemia. Dari uji tersebut, diketahui senyawa Phaseollin, Shinpterocarpin, Alpinumisoflavone dan 8-Prenyldaizein pada dadap serep memiliki kekuatan yang moderat sebagai anti kanker.
Baca berita menarik suarasurabaya.net lain di sini
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Selanjutnya
Sementara senyawa 4'-O-Methyl licoflavanone yang bersifat tidak aktif sebagai anti kanker. Artinya, dadap serep tidak bisa menyembuhkan penyakit kanker namun bisa untuk pencegahan. Sama seperti dadap merah yang memiliki kekuatan moderat untuk anti malaria.
"Meskipun begitu, senyawa phaseollin dan senyawa 8-Prenyldaizein pada dadap serep cukup aktif sebagai antioksidan. Bahkan lebih aktif dari vitamin C," kata Cicik.
Seperti diketahui, antioksidan berfungsi untuk menekan radikal bebas dalam tubuh. Selain itu, juga dapat memperkuat sistem imun, mengurangi keriput, mencegah penyakit saraf, kanker, jantung koroner dan lain sebagainya.
Hingga 2020, Cicik terus berupaya memetakan terhadap tanaman di Indonesia khususnya wilayah timur. Juga dilakukan penelitian untuk mengetahui bio aktivitas dan kandungan kimianya. Untuk kemudian pada 2020 direncanakan untuk berkolaborasi dengan pihak lain seperti farmasi atau kedokteran. Yaitu untuk menindaklanjuti hasil penelitian agar dapat menjadi bio produk yang bermanfaat dalam bidang kesehatan.
Advertisement