Jurus Risma Kurangi Sampah Plastik di Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melakukan sejumlah langkah untuk mengurangi sampah plastik.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Agu 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 19:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melakukan sejumlah langkah untuk mengurangi sampah plastik. Bahkan langkah tersebut dilakukan sebelum Indonesia ramai-ramai disebut menjadi negara penyumbang sampah plastik kedua terbesar di dunia.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, Pemkot Surabaya sudah mengimbau siswa sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) untuk membawa botol minuman atau tumbler. Imbauan tersebut sudah dilakukan sekitar dua tahun lalu.

Selain itu, anak sekolah juga membawa piring untuk tempat makanan sehingga tidak memakai bungkusan atau streofoam. Bahkan di pemerintahan kota juga memakai gelas sehingga mengurangi plastik. Risma menilai, langkah tersebut berdampak untuk menekan pemakaian plastik di Surabaya, Jawa Timur

"Sudah lama. Sudah dua tahun. Maka saya juga heran jadi aneh, sudah lakukan lama (larangan memakai botol plastik-red). Presentasi tahun lalu pas Adipura, di luar negeri sudah sampaikan, sudah lakukan itu (membawa botol minuman atau tumbler-red)," ujar Risma saat ditemui di gedung SCTV Tower, Senin (5/8/2019).

Risma juga menceritakan mengenai pentingnya mengelola sampah. Ia menilai, daerah perkotaan memiliki sejumlah masalah yang menakutkan mulai dari transportasi, sampah dan air bersih. Salah satu masalah paling berat yaitu sampah. Pengelolaan sampah bila tidak dikelola benar berdampak terhadap masalah kesehatan yang menimbulkan penyakit dan banjir.

Selain itu, menurut Risma, bila suatu kota kotor berdampak terhadap psikologi masyarakat. Ia mencontohkan, ketika jalan di suatu jalanan yang tidak bersih, seseorang akan tega membuang sampah sembarangan. Jika ada gedung dan pusat perbelanjaan yang bersih, menurut Risma hal tersebut akan membuat masyarakat enggan untuk membuang sampah sembarangan.

Risma mengatakan, untuk mendorong masyarakat peduli terhadap sampah juga dimulai dari pemerintah yang memberikan contoh kepada masyarakat.

"Pertama kita harus bersih dulu pemerintah. Bagaimana paksakan masyarakat untuk kelola sampah, tugas tidak kami lakukan. Tugas pemerintah, saya tidak mau kotor, masyarakat dan pemerintah sudah lakukan, minimal tidak membuat kotor. Tidak membuang sampah sembarangan," ujar Wali Kota Perempuan pertama di Surabaya ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Risma Datang ke Jakarta, Ada Apa?

Top 3: Ini yang Buat PBB Membanjiri Risma dengan Pujian
Wali Kota Tri Rismaharini berbagi pengalaman menata Kota Surabaya kepada delegasi Konferensi Permukiman di Perkotaan antar-Negara PBB.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) kembali datang ke Jakarta pada Senin (5/8/2019).

Kepala Bagian (Kabg) Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, M Fikser menuturkan, kedatangan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk memenuhi undangan Sekretariat Kabinet tentang pengelolaan sampah, salah satunya pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).

"Sebelumnya acaranya jam 12.00-14.00 WIB, kemudian diundur jadi jam 16.40 WIB," kata Fikser, saat dihubungi Liputan6.com.

Fikser menuturkan, rapat tersebut juga akan dihadiri oleh sejumlah pejabat pemerintahan pusat mulai dari Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya