Liputan6.com, Jakarta - Mojokerto, Jawa Timur memiliki warisan budaya tak ternilai, salah satunya sisa peninggalan Kerajaan Majapahit yang berada di Desa Trowulan.
Situs Trowulan memiliki luas hampir 100km2. Dengan lahan seluas itu, Situs Trowulan di Mojokerto memiliki beberapa candi seperti Candi Brahu, Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, dan Candi Kedaton. Tidak hanya candi-candi, terdapat juga kolam segaran, makam permaisuri Brawijaya, pendopot Majapahit dan makam Syeikh Junaidul Qubro.
Selain itu yang menjadi pusat perhatian adalah patung Sleeping Buddha. Patung Sleeping Buddha memiliki panjang 22 meter dengan lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter. Patung menjadi patung Sleeping Buddha terbesar di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip berbagai sumber, ditulis Selasa (3/9/2019), setiap daerah wisata di Situs Trowulan dikenakan biaya masuk yang bervariatif dari harga Rp 2.500.
Untuk menikmati tempat- tempat wisata yang di Situs Purbakala Trowulan disarankan untuk membawa kendaraan pribadi mengingat jarak dari satu tempat ke tempat lainnya cukup jauh.
Akan tetapi, jika tidak membawa kendaraan pribadi maka bisa menyewa ojek yang ada di sekitaran Situs Purbakala Trowulan. Situs Trowulan di Mojokerto menjadi tempat yang cocok untuk berekreasi sambil belajar tentang sejarah.
Â
(Tito Gildas, Mahasiswa Kriminologi Universitas Indonesia)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pemkab Mojokerto Siap Bantu Sekolah Kenalkan Wisata Daerah
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto mengingatkan kepala sekolah untuk mengenalkan wisata daerah kepada para siswa. Pemkab Mojokerto pun siap memfasilitasi. Diharapkan pengenalan potensi wisata yang ada di daerah menjadi program edukasi wajib bagi pelajar.
"Saya selalu pesan bahwa wisata harus dikenal dulu di kalangan sendiri. Anak-anak juga harus kenal dengan potensi daerahnya. Kalau bisa ini jadi program wajib di sekolah," ujar Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi saat sarasehan promosi wisata untuk dunia edukasi yang dihadiri kepala sekolah TK, SD, dan SMP se-Kabupaten Mojokerto, yang diadakan Disparpora Kabupaten Mojokerto, di Ubalan Waterpark Pacet, Rabu 28 Agustus 2019, melansir Antara.
Pemkab Mojokerto pun siap fasilitasi sekolah untuk mengenalkan potensi wisata daerah. "Kami ada dua unit bus sebagai akomodasi yang bisa dimanfaatkan," tutur dia.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga membahas beberapa wisata andalan Kabupaten Mokokerto yang layak dikunjungi dan dipromosikan seperti Petirtaan Jolotundo, Kampung Organik Brenjonk, Taman Ghanjaran, dan Padusan.
Dia menuturkan, tiap lokasi wisata punya keunikannya masing-masing. "Ada histori dan sisi edukasi di dalamnya. Mulai sejarah, kebudayaan, religi, eduwisata berbasis alam, dan banyak opsi lagi," tutur dia.
Ditambah Kabupaten Mojokerto punya banyak kesempatan emas, mempromosikan wisata di kegiatan-kegiatan besar. "Kebetulan tanggal 29 Agustus, saya dan rombongan akan presentasi di Jakarta tentang kebudayaan dan kearifan lokal Majapahit. Baik benda, maupun non benda. Saya minta doa agar kebudayaan kita khususnya Majapahit, makin dikenal baik nasional maupun internasional," tutur dia.
Tak lupa dirinya berpromosi kegiatan budaya Kabupaten Mojokerto yang akan digelar sebentar lagi, di antaranya Ruwat Agung Nuswantoro, yang difokuskan di dua lokasi yakni Trowulan dan Troloyo. "Kegiatan tersebut rencananya digelar selama dua hari di Pendopo Agung, dan dua hari lagi di Troloyo," tutur dia.
Â
Advertisement